Menampilkan Perilaku Beriman Kepada Rasul-rasul Allah swt

Menampilkan Perilaku Beriman Kepada Rasul-rasul Allah swt
Beriman kepada Rasul-rasul Allah swt. merupakan bagian dari kehidupan setiap Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Beriman kepada Rasul-rasul Allah swt. harus ditunjukan dengan sikap dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, agar ajaran yang telah diwariskan kepada umat Islam bisa menjadi dakwah bagi orang lain. Sikap beriman kepada para Rasul Allah swt. adalah sebagai berikut.

Menjadikan Syariat sebagai Pedoman Hidup


Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia butuh pedoman hidup untuk bisa menjadikannya sebagai bekal dalam kehidupan agar bisa selamat ketika berada di akhirat kelak. Dengan keterbatasan akal pikiran, manusia tidak mungkin bisa menjangkau akhirat, alam barza, surga dan neraka, serta hal-hal yang gaib seperti mengenal malaikat, bahkan akal pikiran tidak dapat menjangkau dan mengenal Allah swt. sebagai pencipta alam semesta. Olehnya itu Allah swt. mengutus para rasulNya kepada setiap umat yang tugasnya untuk menyampaikan ajaran kebenaran yang merupakan wahyu dari Allah swt. Ajaran tersebut disampaikan kepada umat manusia berupa syariat yang dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup. Firman Allah swt. dalam al-Quran.

وَلِكُلِّ أُمَّةٖ رَّسُولٞۖ فَإِذَا جَآءَ رَسُولُهُمۡ قُضِيَ بَيۡنَهُم بِٱلۡقِسۡطِ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ ٤٧ 

Terjemahannya: Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya (Q.S. Yusuf : 43)

Adapun pokok-pokok ajaran yang dibawa dan disampaikan oleh para Rasul Allah swt. itu pada dasarnya sama, yaitu mengesakan Allah swt. Firman Allah swt. dalam al-Quran.

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ ٢٥

Terjemahannya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (Q.S. Al-Anbiya: 25)

Dari ayat di tersebut di atas dapat kita pahami bahwa ajaran Allah yang disampaikan melalui para rasulNya yaitu sebagai berikut:

Perintah mentauhidkan dan menyembah kepada Allah swt. dialah Allah Yang Maha Esa, tiada Tuhan selain Allah, yang menciptakan manusia beserta seluruh alam semesta.
Memberi kabar tentang hal-hal gaib bahwa ada kehidupan setelah kehidupan dunia, yaitu kehidupan alam kubur dan akhirat. Di alam akhirat itulah kita akan hidup kekal selama-lamanya.
Agar manusia tahu tujuan hidup, bahwa kehidupan itu untuk beribadah kepada Allah swt. dan mencari ridhaNya dengan melakukan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadikan Rasul sebagai teladan dalam Kehidupan


Selain tugas rasul adalah menyampaikan ajaran tauhid dari Allah swt. tugas yang lainnya adalah agar umat manusia memperoleh rahmat Allah swt. serta bahagia di dunia dan akhirat. Manusia akan mendapatkan itu semua jika ia menjadikan rasul sebagai teladan hidup baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-Ahzab ayat 21.

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١ 

Terjemahannya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21)

Begitu banyak teladan yang ada pada diri para Rasul yang pantas kita tiru dan kita contohi serta dapat kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya yaitu iman dan taqwa yang kuat di dalam diri para rasul. Dalam keadaan apapun para rasul akan melaksanakan perintah Allah dengan teguh. Teladan lainnya akhlaknya yang mulia dan terpuji, baik itu kepada lawan maupun lawan. Serta selalu menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, seperti nabi Yusuf as. yang tetap teguh menjaga diri dengan tidak berbuat maksiat.

Menuntun Manusia Menuju Derajat yang Tinggi


Fungsi beriman kepada para rasul pada poin yang ketiga ini adalah menuntun dan mengajak manusia menuju derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah swt. lainnya. Dalam hal ini Allah menciptakan manusia dengan memiliki derajat yang tinggi dan mulia daripada ciptaan lainnya. Hal ini dijelaskan dala surat at-Tin ayat 4.

 لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ٤ 

Terjemahannya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Q.S. At-Tin: 4)

Walaupun demikian, derajat manusia yang tinggi ini bisa turun bahkan lebih rendah dari binatang, jika manusia masih tetap menuruti hawa nafsu dan sifat buruknya. Manusia seperti ini bukan lagi menjadikan Allah swt sebagai tujuan akhir, namun menghamba kepada setan, harta, jabatan, dan hal duuniawi lainnya.

Oleh karena itulah, Allah swt mengutus para rasul agar manusia selalu ingat akan penciptanya dan mengenal dirinya. Dengan demikian maka manusia akan menjadi sempurna dan memiliki derajat yang mulia bahkan lebih mulia dari malaikat karena, malaikat tidak memiliki hawa nafsu sehingga selalu mengerjakan kebaikan. Sekarang tinggal bagaimana manusia, ingin memiliki derajat yang lebih tinggi dari malaikat atau memiliki derajat lebih rendah dari binatang. Wallahu a'lam.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama