Kesadaran pada kematian seharusnya membawa diri kita semakin bertaqarub kepada Allah. Kematian datang layaknya kereta kencana yang menjemput kita, tanpa mau diundur atau dimajukan sehingga memaksa diri untuk siap berkemas agar bisa ”khusnul khotimah”. Tentunya, supaya kita tidak mati pada saat Malaikat Atid sedang mencatat amal maksiat kita, tetapi ketika Malaikat Raqib bangga dengan kebajikan yang sedang kita perbuat. Apa yang harus kita perbuat? Caranya dengan menjalankan kebajikan pada setiap saat.
1. Pengertian Iman kepada Malaikat
Untuk dapat mengimani malaikat, kita harus memahami pengertian malaikat. Malaikat adalah hamba Allah yang diciptakan untuk menyelesaikan berbagai tugas dan urusan. Malaikat merupakan makhluk gaib yang memiliki ciri-ciri dan sifat berbeda dengan manusia. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang artinya
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat . . . . (Q.S. Fatir: 1)
Malaikat diciptakan dari cahaya, sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim yang artinya, "Malaikat itu diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari nyala api, dan Adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (tanah liat)". Penciptaan malaikat terjadi sebelum diciptakan manusia. Hal ini seperti dijelaskan dalam ayat sebagai berikut.
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seoran khalifah di muka bumi . . . . (Q.S. al-Baqarah: 30).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui pengertian iman kepada malaikat, yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan dan mengutus malaikat untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah Swt. Mengimani malaikat merupakan salah satu dari rukun iman, yaitu rukun iman kedua. (Ensiklopedi Islam untuk Pelajar: 2001)
Anjuran mengimani malaikat sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah saw. tentang iman. Seperti disampaikan oleh Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah telah bersabda: “Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang baik maupun yang buruk.”
2. Mengimani Sepuluh Malaikat dan Tugas-tugasnya
Tidak ada dalil yang menjelaskan secara konkret jumlah malaikat. Akan tetapi, menurut beberapa riwayat dijelaskan bahwa jumlah malaikat sangat banyak. Di antara sekian banyak malaikat, ada sepuluh yang harus kita ketahui dan imani. Kesepuluh malaikat beserta tugas-tugasnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul. Malaikat Jibril memiliki kedudukan tinggi karena merupakan pemimpin dari para malaikat. Dia mempunyai gelar Ruh.ul Qudus. Tugasnya menyampaikan wahyu hingga masa Nabi Muhammad saw. sebagai rasul terakhir.
b. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah di alam ini, termasuk kepada manusia. Ia juga bertanggung jawab menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman.
c. Malaikat Rakib dan Atid
Malaikat Rakib dan Atid bertugas mengawasi amal kita dalam menjalani hidup di dunia. Malaikat Rakib mencatat setiap amal kebaikan kita, sedangkan Malaikat Atid yang mencatat amal buruk kita.
d. Malaikat Izrail
Tugas Malaikat Izrail adalah bertanggung jawab terhadap kelahiran dan kematian seluruh makhluk di alam ini. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa kita sesuai waktu yang ditetapkan oleh Allah Swt. Dalam salah satu hadis dijelaskan bahwa di bawah komandonya, bekerja seratus ribu kelompok malaikat.
e. Malaikat Munkar dan Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas mengajukan pertanyaan kepada kita di alam kubur nanti, baik kepada orang mukmin maupun kafir. Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dijelaskan bahwa ada tiga golongan yang tidak melewati pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir, yaitu para nabi, anak kecil, dan orang yang gugur sebagai sahid.
f. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil tugasnya meniup sangkakala yang menandai datangnya hari kiamat. Setelah Malaikat Israfil membunyikan sangkakalanya, segera datang hari kiamat. Setelah itu, seluruh umat manusia keluar dari alam kuburnya yang berlanjut sampai pada penetapan makhluk yang menjadi ahli surga atau ahli neraka.
g. Malaikat Ridwan dan Malik
Tugas kedua malaikat ini adalah menjaga surga dan neraka. Pada hari akhir kelak, manusia dikelompokkan berdasarkan amalnya. Orang yang beriman dan beramal baik akan masuk surga serta disambut oleh Malaikat Ridwan, sedangkan yang kufur dan beramal jahat akan dilemparkan ke neraka yang dijaga oleh Malaikat Malik.
Di depan telah dijelaskan bahwa beriman kepada malaikat merupakan bagian dari rukun iman, tepatnya rukun iman kedua. Keimanan kepada malaikat harus dilakukan secara terpadu, yaitu dengan meyakini sepenuh hati keberadaannya, mengikrarkan dengan lisan, dan membuktikannya dengan sikap dan amal yang benar dalam menjalani hidup sehari-hari.
1. Kesadaran Diri tentang Keberadaan Malaikat
Agar keimanan tertanam kuat, kita harus sadar bahwa malaikat selalu berada di sekitar kita. Dengan demikian, aktivitas apa pun tidak luput dari pengawasan malaikat. Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, ”Sesungguhnya ada makhluk yang menyertai kalian semua dan tidak memisahkan diri darimu, melainkan di waktu kalian semua berada di tempat sunyi (buang air besar atau kecil), juga ketika bersetubuh. Oleh karena itu, hendaknya kalian malu kepada mereka dan muliakanlah mereka.” Makhluk yang dimaksud dalam hadis ini adalah para malaikat.
Secara terperinci, merujuk pada dalil-dalil dalam Al-Qur’an dan hadis, dijelaskan bahwa malaikat selalu menyertai kita dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Mendoakan Orang Mukmin
Allah Swt. telah mengilhamkan kepada para malaikat agar merendahkan diri dengan memanjatkan doa serta memohon dengan rahmat-Nya untuk orang-orang yang suka bertobat. Malaikat berdoa supaya mereka dimasukkan dalam golongan hamba-hamba-Nya yang saleh.
b. Turut Mengamini Orang yang Salat
Malaikat turut mengaminkan orang-orang yang sedang salat. Malaikat turut mengaminkan orang-orang yang sedang salat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Jika imam mengucapkan, ’Gairil magdubi ‘alaihim waladhollin, ucapkanlah, Amin, Hal ini karena sesungguhnya malaikat pun mengucapkan, Amin’ . . .”. (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai).
Dengan petunjuk hadis ini dapat dipahami bahwa jika kita sedang melaksanakan ibadah dengan berjamaah, malaikat pun turut mengamini salat kita. Dengan petunjuk hadis ini dapat dipahami bahwa jika kita sedang melaksanakan ibadah dengan berjamaah, malaikat pun turut mengamini salat kita.
Khusus untuk salat Subuh, bahkan dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Keutamaan salat jamaah (bersama-sama) melebihi salat sendirian dengan selisih dua puluh lima derajat. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada waktu salat fajar (subuh)." Abu Hurairah kemudian mengatakan, "Bacalah sekehendakmu ayat yang artinya, "Laksanakanlah sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)". (Q.S. al-Isra: 78)
c. Turun Ketika Ada Orang Membaca Al-Qur’an
Malaikat akan turun ketika ada bacaan Al-Qur’an untuk ikut mendengarnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diceritakan ada seorang sahabat pada suatu malam sedang membaca Al-Quran di tempat dekat kandang kudanya, tibatiba kudanya melompatlompat. Ketika kejadian itu ditanyakan kepada Rasulullah, dijelaskan bahwa kuda yang melompat-lompat tersebut karena melihat malaikat yang turun mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
d. Mencatat Amal Perbuatan Setiap Amal
Apa pun amal manusia akan dicatat oleh malaikat dengan catatan yang sangat teliti. Dengan demikian, tidak ada amal manusia yang luput dari catatan malaikat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surah Qaf :16-18.
e. Memberi Kemantapan dalam Hati Orang yang Beriman
Sebagian malaikat ada yang bertugas meneguhkan kaum mukminin agar memiliki hati yang mantap. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut.
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman . . . . (Q.S. al-Anfal: 12)
2. Menunjukkan Iman kepada Malaikat
Dengan memahami keberadaan malaikat secara benar akan berdampak positif bagi yang mengimaninya. Orang yang beriman kepada malaikat dapat ditandai dengan beberapa sikap berikut ini.
a. Mengimani Rukun Iman yang Lain
Iman kepada malaikat harus disertai keimanan kepada rukun iman yang lain, yaitu kepada Allah, kitab, rasul, hari akhir, dan qad.a serta qadar. Jika seseorang mengimani keberadaan malaikat, tetapi mengafiri lima rukun iman yang lain, berarti keimanannya belum utuh. Enam rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena keimanan kepada satu rukun iman berarti ada konsekuensi untuk mengimani yang lain.
b. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Beriman kepada malaikat dapat dibuktikan dengan bersikap taat kepada Allah dan rasul-Nya. Allah telah mengutus para malaikat dengan tugas-tugas tertentu yang dikerjakan secara sempurna. Salah satunya, mengutus malaikat untuk menyampaikan firman kepada para rasul. Oleh karena itu, bersikap taat kepada Allah dan rasulNya merupakan bukti keimanan kepada malaikat.
Belum disebut beriman kepada malaikat jika kita masih merasa nyaman untuk bermaksiat kepada Allah dan rasul. Bermaksiat kepada Allah dan rasul, juga menunjukkan kurang percaya pada kebenaran Al-Qur’an yang disampaikan melalui perantara malaikat.
c. Tidak menjadikan Malaikat sebagai Sekutu Allah
Kita dilarang bersikap seperti kaum Jahiliah Quraisy yang menganggap malaikat sebagai anak perempuan Allah. Malaikat sesama makhluk Allah yang diciptakan untuk menjalankan tugastugas tertentu. Penciptaan malaikat bukan menunjukkan kelemahan Allah, tetapi justru membuktikan kebesaran Allah di antara makhlukmakhluk-Nya. Oleh karena itu, sangat keliru jika ada yang menganggap Allah bersifat lemah, apalagi menjadikan malaikat sebagai sekutu-Nya.
d. Menjalankan Isi Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah melalui perantaraan Malaikat Jibril. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul. Dengan demikian, mengimani malaikat juga harus dibuktikan dengan menjalankan perintah dan ajaran yang termuat dalam kitab Al-Qur’an.
e. Menaati Ajaran Islam
Malaikat selalu mengumandangkan doa dan memberi nilai pahala bagi manusia yang menjalankan ajaran Islam. Iman kepada malaikat dapat dibuktikan dengan kesungguhan kita untuk selalu menjalankan tuntunan ajaran Islam dalam hidup sehari-hari. Kita juga perlu mengajak sesama umat muslim lainnya untuk selalu menjalankan ajaran Islam tersebut.
Allah merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan suci dari berbagai kelemahan. Allah Mahakuasa untuk menjalankan segala sesuatu, seperti menciptakan alam raya dan seluruh isinya. Akan tetapi, Allah juga menciptakan para malaikat untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Bagaimana pendapat Anda jika ada yang beranggapan bahwa kekuasaan Allah terbatas sehingga membutuhkan bantuan para malaikat? Diskusikan persoalan ini bersama teman sebangku Anda.
Menerapkan iman kepada malaikat pada dasarnya dapat dibuktikan dengan membiasakan diri untuk berbuat baik dalam hidup sehari-hari. Ini dilakukan setelah kita memahami kemuliaan sifat-sifat malaikat, misalnya selalu bertanggung jawab dengan tugasnya, tidak pernah bermaksiat kepada Allah, selalu memuji-Nya sepanjang waktu, dan tidak pernah mengeluh. Orang yang beriman kepada malaikat sedapat mungkin meneladani sifatsifat tersebut.
Keimanan kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari misalnya ditunjukkan pada hal-hal berikut.
1. Rajin Berbuat Baik
Malaikat akan menilai setiap amal kita, meskipun yang baru berupa niat. Niat baik seseorang yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat rida dari Allah bernilai ibadah sehingga berhak mendapatkan balasan pahala. Demikian halnya perbuatan buruk, meskipun baru sebatas niat, dicatat sebagai dosa oleh malaikat. Oleh karena itu, mengimani malaikat mendorong kita untuk selalu berbuat baik dalam menjalani hidup.
2. Selalu Bersikap Hati-Hati
Dalam hidup sehari-hari seluruh gerak-gerik kita tidak luput dari pengawasan malaikat. Dengan menyadari keberadaan malaikat, kita menjadi merasa malu jika malaikat menyaksikan kita sedang berbuat sesuatu yang melanggar perintah Allah Swt. Sikap hati-hati juga bukan berarti kita sangat takut kepada malaikat sehingga justru ditunjukkan dengan berbuat yang melanggar. Misalnya dengan menyembahnya, menjadikannya tempat bergantung, atau menganggapnya sebagai anak Tuhan.
3. Selalu Bersikap Rendah Hati
Sikap rendah hati dalam Islam disebut tawaddu’. Sikap rendah hati dilakukan karena kita menyadari bahwa Allah telah menciptakan malaikat dengan kemuliaan sifat-sifat tertentu. Kita tidak boleh bersikap sombong dengan merasa sebagai makhluk yang paling mulia sehingga cenderung berbuat sesuka hati.
4. Semangat dalam Berusaha
Sadar dan mengimani keberadaan malaikat di sekitar manusia menyebabkan kita bersikap optimis. Kita semakin bersyukur karena ada makhluk yang turut mendoakan kebaikan dan memohonkan ampunan kepada kita. Sikap optimis misalnya ditunjukkan dalam urusan rezeki. Manusia tidak boleh mudah menyerah dan khawatir dengan jaminan rezeki dari Allah yang dibagikan oleh Malaikat Mikail.
5. Giat Menuntut Ilmu
Ilmu yang berguna dan dapat dimanfaatkan untuk orang lain merupakan ladang pahala bagi kita. Selain diri kita sendiri atau orang lain dapat mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan, malaikat pun menaruh hormat kepada kita. Dengan alasan ini, kita tidak boleh bermalas-malasan dalam menuntut ilmu karena banyaknya hikmah yang dapat kita petik
Ciri-Ciri Malaikat
Untuk mengenal lebih dalam, kita perlu mencermati ciri-ciri atau sifat-sifat malaikat sebagai berikut.
1. Termasuk makhluk gaib.
2. Diciptakan dari cahaya.
3. Selalu menaati perintah Allah.
4. Tidak berjenis kelamin atau berketurunan.
5. Memiliki kemampuan berubah wujud.
6. Mampu menjalankan tugasnya.
Kita dalam menjalani hidup sehari-hari ternyata ada yang mengawasi, yaitu malaikat. Malaikat selalu mengawasi setiap perbuatan kita, saat berbuat baik maupun berbuat buruk. Perbuatan tersebut akan dinilai secara cermat. Dengan menyadari bahwa malaikat ada di sekitar kita akan membimbing kita agar tepat dalam menjalani hidup sehari-hari. Kita tidak ingin malaikat akan menilai perbuatan buruk kita sehingga kita pun enggan untuk beramal buruk. Keimanan kepada malaikat akan mengantarkan kita meraih kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat.
Beriman kepada Malaikat
1. Pengertian Iman kepada Malaikat
Untuk dapat mengimani malaikat, kita harus memahami pengertian malaikat. Malaikat adalah hamba Allah yang diciptakan untuk menyelesaikan berbagai tugas dan urusan. Malaikat merupakan makhluk gaib yang memiliki ciri-ciri dan sifat berbeda dengan manusia. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang artinya
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat . . . . (Q.S. Fatir: 1)
Malaikat diciptakan dari cahaya, sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim yang artinya, "Malaikat itu diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari nyala api, dan Adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (tanah liat)". Penciptaan malaikat terjadi sebelum diciptakan manusia. Hal ini seperti dijelaskan dalam ayat sebagai berikut.
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seoran khalifah di muka bumi . . . . (Q.S. al-Baqarah: 30).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui pengertian iman kepada malaikat, yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan dan mengutus malaikat untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah Swt. Mengimani malaikat merupakan salah satu dari rukun iman, yaitu rukun iman kedua. (Ensiklopedi Islam untuk Pelajar: 2001)
Anjuran mengimani malaikat sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah saw. tentang iman. Seperti disampaikan oleh Abdullah bin Umar r.a. bahwa Rasulullah telah bersabda: “Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan (takdir) yang baik maupun yang buruk.”
2. Mengimani Sepuluh Malaikat dan Tugas-tugasnya
Tidak ada dalil yang menjelaskan secara konkret jumlah malaikat. Akan tetapi, menurut beberapa riwayat dijelaskan bahwa jumlah malaikat sangat banyak. Di antara sekian banyak malaikat, ada sepuluh yang harus kita ketahui dan imani. Kesepuluh malaikat beserta tugas-tugasnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul. Malaikat Jibril memiliki kedudukan tinggi karena merupakan pemimpin dari para malaikat. Dia mempunyai gelar Ruh.ul Qudus. Tugasnya menyampaikan wahyu hingga masa Nabi Muhammad saw. sebagai rasul terakhir.
b. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail bertugas membagikan rezeki kepada seluruh makhluk Allah di alam ini, termasuk kepada manusia. Ia juga bertanggung jawab menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman.
c. Malaikat Rakib dan Atid
Malaikat Rakib dan Atid bertugas mengawasi amal kita dalam menjalani hidup di dunia. Malaikat Rakib mencatat setiap amal kebaikan kita, sedangkan Malaikat Atid yang mencatat amal buruk kita.
d. Malaikat Izrail
Tugas Malaikat Izrail adalah bertanggung jawab terhadap kelahiran dan kematian seluruh makhluk di alam ini. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa kita sesuai waktu yang ditetapkan oleh Allah Swt. Dalam salah satu hadis dijelaskan bahwa di bawah komandonya, bekerja seratus ribu kelompok malaikat.
e. Malaikat Munkar dan Nakir
Malaikat Munkar dan Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas mengajukan pertanyaan kepada kita di alam kubur nanti, baik kepada orang mukmin maupun kafir. Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dijelaskan bahwa ada tiga golongan yang tidak melewati pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir, yaitu para nabi, anak kecil, dan orang yang gugur sebagai sahid.
f. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil tugasnya meniup sangkakala yang menandai datangnya hari kiamat. Setelah Malaikat Israfil membunyikan sangkakalanya, segera datang hari kiamat. Setelah itu, seluruh umat manusia keluar dari alam kuburnya yang berlanjut sampai pada penetapan makhluk yang menjadi ahli surga atau ahli neraka.
g. Malaikat Ridwan dan Malik
Tugas kedua malaikat ini adalah menjaga surga dan neraka. Pada hari akhir kelak, manusia dikelompokkan berdasarkan amalnya. Orang yang beriman dan beramal baik akan masuk surga serta disambut oleh Malaikat Ridwan, sedangkan yang kufur dan beramal jahat akan dilemparkan ke neraka yang dijaga oleh Malaikat Malik.
Tanda-Tanda Beriman kepada Malaikat
Di depan telah dijelaskan bahwa beriman kepada malaikat merupakan bagian dari rukun iman, tepatnya rukun iman kedua. Keimanan kepada malaikat harus dilakukan secara terpadu, yaitu dengan meyakini sepenuh hati keberadaannya, mengikrarkan dengan lisan, dan membuktikannya dengan sikap dan amal yang benar dalam menjalani hidup sehari-hari.
1. Kesadaran Diri tentang Keberadaan Malaikat
Agar keimanan tertanam kuat, kita harus sadar bahwa malaikat selalu berada di sekitar kita. Dengan demikian, aktivitas apa pun tidak luput dari pengawasan malaikat. Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, ”Sesungguhnya ada makhluk yang menyertai kalian semua dan tidak memisahkan diri darimu, melainkan di waktu kalian semua berada di tempat sunyi (buang air besar atau kecil), juga ketika bersetubuh. Oleh karena itu, hendaknya kalian malu kepada mereka dan muliakanlah mereka.” Makhluk yang dimaksud dalam hadis ini adalah para malaikat.
Secara terperinci, merujuk pada dalil-dalil dalam Al-Qur’an dan hadis, dijelaskan bahwa malaikat selalu menyertai kita dalam hal-hal sebagai berikut.
a. Mendoakan Orang Mukmin
Allah Swt. telah mengilhamkan kepada para malaikat agar merendahkan diri dengan memanjatkan doa serta memohon dengan rahmat-Nya untuk orang-orang yang suka bertobat. Malaikat berdoa supaya mereka dimasukkan dalam golongan hamba-hamba-Nya yang saleh.
b. Turut Mengamini Orang yang Salat
Malaikat turut mengaminkan orang-orang yang sedang salat. Malaikat turut mengaminkan orang-orang yang sedang salat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Jika imam mengucapkan, ’Gairil magdubi ‘alaihim waladhollin, ucapkanlah, Amin, Hal ini karena sesungguhnya malaikat pun mengucapkan, Amin’ . . .”. (H.R. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai).
Dengan petunjuk hadis ini dapat dipahami bahwa jika kita sedang melaksanakan ibadah dengan berjamaah, malaikat pun turut mengamini salat kita. Dengan petunjuk hadis ini dapat dipahami bahwa jika kita sedang melaksanakan ibadah dengan berjamaah, malaikat pun turut mengamini salat kita.
Khusus untuk salat Subuh, bahkan dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Keutamaan salat jamaah (bersama-sama) melebihi salat sendirian dengan selisih dua puluh lima derajat. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada waktu salat fajar (subuh)." Abu Hurairah kemudian mengatakan, "Bacalah sekehendakmu ayat yang artinya, "Laksanakanlah sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)". (Q.S. al-Isra: 78)
c. Turun Ketika Ada Orang Membaca Al-Qur’an
Malaikat akan turun ketika ada bacaan Al-Qur’an untuk ikut mendengarnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diceritakan ada seorang sahabat pada suatu malam sedang membaca Al-Quran di tempat dekat kandang kudanya, tibatiba kudanya melompatlompat. Ketika kejadian itu ditanyakan kepada Rasulullah, dijelaskan bahwa kuda yang melompat-lompat tersebut karena melihat malaikat yang turun mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
d. Mencatat Amal Perbuatan Setiap Amal
Apa pun amal manusia akan dicatat oleh malaikat dengan catatan yang sangat teliti. Dengan demikian, tidak ada amal manusia yang luput dari catatan malaikat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surah Qaf :16-18.
e. Memberi Kemantapan dalam Hati Orang yang Beriman
Sebagian malaikat ada yang bertugas meneguhkan kaum mukminin agar memiliki hati yang mantap. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut.
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman . . . . (Q.S. al-Anfal: 12)
2. Menunjukkan Iman kepada Malaikat
Dengan memahami keberadaan malaikat secara benar akan berdampak positif bagi yang mengimaninya. Orang yang beriman kepada malaikat dapat ditandai dengan beberapa sikap berikut ini.
a. Mengimani Rukun Iman yang Lain
Iman kepada malaikat harus disertai keimanan kepada rukun iman yang lain, yaitu kepada Allah, kitab, rasul, hari akhir, dan qad.a serta qadar. Jika seseorang mengimani keberadaan malaikat, tetapi mengafiri lima rukun iman yang lain, berarti keimanannya belum utuh. Enam rukun iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena keimanan kepada satu rukun iman berarti ada konsekuensi untuk mengimani yang lain.
b. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Beriman kepada malaikat dapat dibuktikan dengan bersikap taat kepada Allah dan rasul-Nya. Allah telah mengutus para malaikat dengan tugas-tugas tertentu yang dikerjakan secara sempurna. Salah satunya, mengutus malaikat untuk menyampaikan firman kepada para rasul. Oleh karena itu, bersikap taat kepada Allah dan rasulNya merupakan bukti keimanan kepada malaikat.
Belum disebut beriman kepada malaikat jika kita masih merasa nyaman untuk bermaksiat kepada Allah dan rasul. Bermaksiat kepada Allah dan rasul, juga menunjukkan kurang percaya pada kebenaran Al-Qur’an yang disampaikan melalui perantara malaikat.
c. Tidak menjadikan Malaikat sebagai Sekutu Allah
Kita dilarang bersikap seperti kaum Jahiliah Quraisy yang menganggap malaikat sebagai anak perempuan Allah. Malaikat sesama makhluk Allah yang diciptakan untuk menjalankan tugastugas tertentu. Penciptaan malaikat bukan menunjukkan kelemahan Allah, tetapi justru membuktikan kebesaran Allah di antara makhlukmakhluk-Nya. Oleh karena itu, sangat keliru jika ada yang menganggap Allah bersifat lemah, apalagi menjadikan malaikat sebagai sekutu-Nya.
d. Menjalankan Isi Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah melalui perantaraan Malaikat Jibril. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul. Dengan demikian, mengimani malaikat juga harus dibuktikan dengan menjalankan perintah dan ajaran yang termuat dalam kitab Al-Qur’an.
e. Menaati Ajaran Islam
Malaikat selalu mengumandangkan doa dan memberi nilai pahala bagi manusia yang menjalankan ajaran Islam. Iman kepada malaikat dapat dibuktikan dengan kesungguhan kita untuk selalu menjalankan tuntunan ajaran Islam dalam hidup sehari-hari. Kita juga perlu mengajak sesama umat muslim lainnya untuk selalu menjalankan ajaran Islam tersebut.
Allah merupakan Tuhan Yang Maha Esa dan suci dari berbagai kelemahan. Allah Mahakuasa untuk menjalankan segala sesuatu, seperti menciptakan alam raya dan seluruh isinya. Akan tetapi, Allah juga menciptakan para malaikat untuk menjalankan tugas-tugas tertentu. Bagaimana pendapat Anda jika ada yang beranggapan bahwa kekuasaan Allah terbatas sehingga membutuhkan bantuan para malaikat? Diskusikan persoalan ini bersama teman sebangku Anda.
Penerapan Keimanan kepada Malaikat
Menerapkan iman kepada malaikat pada dasarnya dapat dibuktikan dengan membiasakan diri untuk berbuat baik dalam hidup sehari-hari. Ini dilakukan setelah kita memahami kemuliaan sifat-sifat malaikat, misalnya selalu bertanggung jawab dengan tugasnya, tidak pernah bermaksiat kepada Allah, selalu memuji-Nya sepanjang waktu, dan tidak pernah mengeluh. Orang yang beriman kepada malaikat sedapat mungkin meneladani sifatsifat tersebut.
Keimanan kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari misalnya ditunjukkan pada hal-hal berikut.
1. Rajin Berbuat Baik
Malaikat akan menilai setiap amal kita, meskipun yang baru berupa niat. Niat baik seseorang yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat rida dari Allah bernilai ibadah sehingga berhak mendapatkan balasan pahala. Demikian halnya perbuatan buruk, meskipun baru sebatas niat, dicatat sebagai dosa oleh malaikat. Oleh karena itu, mengimani malaikat mendorong kita untuk selalu berbuat baik dalam menjalani hidup.
2. Selalu Bersikap Hati-Hati
Dalam hidup sehari-hari seluruh gerak-gerik kita tidak luput dari pengawasan malaikat. Dengan menyadari keberadaan malaikat, kita menjadi merasa malu jika malaikat menyaksikan kita sedang berbuat sesuatu yang melanggar perintah Allah Swt. Sikap hati-hati juga bukan berarti kita sangat takut kepada malaikat sehingga justru ditunjukkan dengan berbuat yang melanggar. Misalnya dengan menyembahnya, menjadikannya tempat bergantung, atau menganggapnya sebagai anak Tuhan.
3. Selalu Bersikap Rendah Hati
Sikap rendah hati dalam Islam disebut tawaddu’. Sikap rendah hati dilakukan karena kita menyadari bahwa Allah telah menciptakan malaikat dengan kemuliaan sifat-sifat tertentu. Kita tidak boleh bersikap sombong dengan merasa sebagai makhluk yang paling mulia sehingga cenderung berbuat sesuka hati.
4. Semangat dalam Berusaha
Sadar dan mengimani keberadaan malaikat di sekitar manusia menyebabkan kita bersikap optimis. Kita semakin bersyukur karena ada makhluk yang turut mendoakan kebaikan dan memohonkan ampunan kepada kita. Sikap optimis misalnya ditunjukkan dalam urusan rezeki. Manusia tidak boleh mudah menyerah dan khawatir dengan jaminan rezeki dari Allah yang dibagikan oleh Malaikat Mikail.
5. Giat Menuntut Ilmu
Ilmu yang berguna dan dapat dimanfaatkan untuk orang lain merupakan ladang pahala bagi kita. Selain diri kita sendiri atau orang lain dapat mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan, malaikat pun menaruh hormat kepada kita. Dengan alasan ini, kita tidak boleh bermalas-malasan dalam menuntut ilmu karena banyaknya hikmah yang dapat kita petik
Ciri-Ciri Malaikat
Untuk mengenal lebih dalam, kita perlu mencermati ciri-ciri atau sifat-sifat malaikat sebagai berikut.
1. Termasuk makhluk gaib.
2. Diciptakan dari cahaya.
3. Selalu menaati perintah Allah.
4. Tidak berjenis kelamin atau berketurunan.
5. Memiliki kemampuan berubah wujud.
6. Mampu menjalankan tugasnya.
Kita dalam menjalani hidup sehari-hari ternyata ada yang mengawasi, yaitu malaikat. Malaikat selalu mengawasi setiap perbuatan kita, saat berbuat baik maupun berbuat buruk. Perbuatan tersebut akan dinilai secara cermat. Dengan menyadari bahwa malaikat ada di sekitar kita akan membimbing kita agar tepat dalam menjalani hidup sehari-hari. Kita tidak ingin malaikat akan menilai perbuatan buruk kita sehingga kita pun enggan untuk beramal buruk. Keimanan kepada malaikat akan mengantarkan kita meraih kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat.