Belajar Ikhlas dari surat Al-Ikhlas. Surat Al-Ikhlas merupakan surat yang ke 112 dari 114 surat di dalam Al-Quran. Dalam surat ini tidak ada satupun kata Ikhlas di dalamnya. Ayat-ayatnya hanya menjelaskan tentang keesaan Allah, kekuasaan Allah, dan penyembahan hanya kepada Allah, bukan kepada yang lainnya. Sehingga ada sebagian pendapat menyatakan bahwa ikhlas itu adalah menaati segala perintah Allah tanpa ada paksaan.
Ikhlas adalah suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mengharap imbalan dari manusia, segala kebaikan yang dikerjakan dikembalikan kepada Allah. Ikhlas berarti bekerja tanpa mengarapkan ibalan harta, jabatan, kedudukan dan sebagainya.
Kata ikhlas memang mudah diucapkan tapi pada dasarnya manusia sulit melaksanakannya, kenapa? Karena manusia saat ini lebih mementingan hal yang bersifat duniawi dibandingkan dengan ukhrawi. Segala sesuatu yang dilakukan pasti berharap ada imbalan secar materi, sehingga sulit untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas.
Kalau seandainya shalat itu digaji, maka saya yakin setiap saat masjid tumpah ruah dengan hadirnya manusia. Bahkan setiap masjib dibuat dengan ukuran besar karena jamaahnya banyak. Akan tetapi shalat merupakan pekerjaan yang nilainya tidak dibayar langsung dengan materi, maka ketika jam shalat tiba, hanya ada satu atau dua orang di dalam masjid. Lalu manusia yang lain pada kemana?
Ikhlas dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, memang menjadi salah satu tantangan bagi manusia. Jangan sampai melaksanakan ibadah sambil mengeluh, karena dengan begitu maka ibadah yang dikerjakan tidak mendapatkan balasan pahala di akhirat kelak. Bisa jadi malah mendapatkan siksa api neraka.
Ikhlas merupakan salah satu akhlak mahmudah (perilaku baik) yang secara sadar wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Ikhlas akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan banyak kebaikan. Banyak ayat-ayat al-Quran yang membahas tentang Ikhlas, diantara ayat-ayat al-Quran itu adalah sebagai berikut.
Surat Az-Zumar ayat 2-3
Artinya: 2. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. 3. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar (Q.S. Az-Zumar: 2-3)
Surat Al-Anbiya Ayat 25
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (QS. Al-Anbiyaa’: 25)
Surat Al-Bayyinah Ayat 5
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (Q.S. Al-Bayyinah: 5)
Al-An'am ayat 162 dan 163
Artinya: 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam 163. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah (Q.S. Al-An'am: 162-163)
Surat Ali Imraan Ayat 152
Artinya: Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman (Q.S. Ali Imraan: 152)
Surat Huud Ayat 15-16
Artinya: 15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. 16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjaka (Q.S. Huud: 15-16)
Allah akan membalas segala sesuatu yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan. Jika menginginkan harta dunia, maka Allah akan memberikan, namun jika Ikhlas maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan di akhirat. Wallahu a'lam.
Ikhlas adalah suatu perbuatan yang dilakukan tanpa mengharap imbalan dari manusia, segala kebaikan yang dikerjakan dikembalikan kepada Allah. Ikhlas berarti bekerja tanpa mengarapkan ibalan harta, jabatan, kedudukan dan sebagainya.
Kata ikhlas memang mudah diucapkan tapi pada dasarnya manusia sulit melaksanakannya, kenapa? Karena manusia saat ini lebih mementingan hal yang bersifat duniawi dibandingkan dengan ukhrawi. Segala sesuatu yang dilakukan pasti berharap ada imbalan secar materi, sehingga sulit untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas.
Kalau seandainya shalat itu digaji, maka saya yakin setiap saat masjid tumpah ruah dengan hadirnya manusia. Bahkan setiap masjib dibuat dengan ukuran besar karena jamaahnya banyak. Akan tetapi shalat merupakan pekerjaan yang nilainya tidak dibayar langsung dengan materi, maka ketika jam shalat tiba, hanya ada satu atau dua orang di dalam masjid. Lalu manusia yang lain pada kemana?
Ikhlas dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, memang menjadi salah satu tantangan bagi manusia. Jangan sampai melaksanakan ibadah sambil mengeluh, karena dengan begitu maka ibadah yang dikerjakan tidak mendapatkan balasan pahala di akhirat kelak. Bisa jadi malah mendapatkan siksa api neraka.
Ikhlas merupakan salah satu akhlak mahmudah (perilaku baik) yang secara sadar wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Ikhlas akan mengantarkan seseorang untuk mendapatkan banyak kebaikan. Banyak ayat-ayat al-Quran yang membahas tentang Ikhlas, diantara ayat-ayat al-Quran itu adalah sebagai berikut.
Surat Az-Zumar ayat 2-3
إِنَّآ أَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ فَٱعۡبُدِ ٱللَّهَ مُخۡلِصٗا لَّهُ ٱلدِّينَ ٢ أَلَا لِلَّهِ ٱلدِّينُ ٱلۡخَالِصُۚ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَ مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَآ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ فِي مَا هُمۡ فِيهِ يَخۡتَلِفُونَۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي مَنۡ هُوَ كَٰذِبٞ كَفَّارٞ ٣
Artinya: 2. Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. 3. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar (Q.S. Az-Zumar: 2-3)
Surat Al-Anbiya Ayat 25
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (QS. Al-Anbiyaa’: 25)
Surat Al-Bayyinah Ayat 5
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (Q.S. Al-Bayyinah: 5)
Al-An'am ayat 162 dan 163
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
Artinya: 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam 163. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah (Q.S. Al-An'am: 162-163)
Surat Ali Imraan Ayat 152
وَلَقَدۡ صَدَقَكُمُ ٱللَّهُ وَعۡدَهُۥٓ إِذۡ تَحُسُّونَهُم بِإِذۡنِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَا فَشِلۡتُمۡ وَتَنَٰزَعۡتُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِ وَعَصَيۡتُم مِّنۢ بَعۡدِ مَآ أَرَىٰكُم مَّا تُحِبُّونَۚ مِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلدُّنۡيَا وَمِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلۡأٓخِرَةَۚ ثُمَّ صَرَفَكُمۡ عَنۡهُمۡ لِيَبۡتَلِيَكُمۡۖ وَلَقَدۡ عَفَا عَنكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Artinya: Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman (Q.S. Ali Imraan: 152)
Surat Huud Ayat 15-16
مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيۡهِمۡ أَعۡمَٰلَهُمۡ فِيهَا وَهُمۡ فِيهَا لَا يُبۡخَسُونَ ١٥ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيۡسَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَٰطِلٞ مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٦
Artinya: 15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. 16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjaka (Q.S. Huud: 15-16)
Allah akan membalas segala sesuatu yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan. Jika menginginkan harta dunia, maka Allah akan memberikan, namun jika Ikhlas maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan di akhirat. Wallahu a'lam.