Akhir-akhir ini banyak kalangan menuduh bahwa Islam itu agama kekerasan. Banyak kasus yang melatar belakangi tuduhan ini, seperti banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnakan Islam. Namun apakah Islam mengajarkan tentang hal-hal seperti yang dituduhkan itu.
Selama ini media selalu menyudutkan Islam dengan pemberitaan yang tidak "objektif." Banyaknya kelompok-kelompok politik di luar sana yang melakukan kekerasan atas nama Islam, kemudian media dengan menggunakan nilai kuasanya memainkan peran dalam menghancurkan wajah Islam. Seakan ajaran Islamlah dalang dari semua kehebohan yang terjadi akhir-akhir ini.
Masyarakat yang masih awam dalam membaca peta politik global, mudah percaya dengan semua pemberitaan itu. Media-media sosial begitu rame dengan perdebatan yang tidak ada ujungnya, akhirnya antara sesama saudara yang berlainan agama saling menghujat, saling menyalahkan, dan lebih parah lagi saling menghina. Buli membuli bukan lagi bacaan yang baru, tetapi sesuatu yang menjadi konsumsi publik sehari-hari. Sesama anak bangsa bahkan sudah keluar dari batas kewajaran dalam menggunkan media sosial.
Mungkin ini yang disebut dengan masyarakat milenial, dimana setiap orang bebas berekspresi sesuai dengan batas kemampuannya masing-masing.
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin tidak sedikitpun mengajarkan umatnya untuk menyakiti orang lain - seperti yang dituduhkan selama ini - baik itu secara fisik maupun psikis, bahkan orang yang sudah berbuat salah sekalipun jika dia sudah dimaafkan oleh orang yang menjadi korban, maka dia tidak akan mendapat hukuman apapun. Contohnya seperti seseorang mengambil nyawa orang lain, dan orang itu akan dihukum sesuai dengan kesalahannya, tetapi keluarga korban memafkan, maka orang itu akan mendapatkan kebebasan.
Islam juga melarang umatnya untuk menghabisi nyawa orang lain dengan sengaja, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran sebagai berikut.
Artinya: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Q.S. Al-Maidah: 32)
Ayat Al-Quran di atas dengan jelas menyatakan bahwa Allah melarang kepada umat nabi Musa as. untuk membunuh sesama manusia, dan syariat ini berlaku sampai kepada umat Nabi Muhammad saw., yaitu umat Islam. Bahkan menghabisi nyawa orang lain tanpa alasan atau dasar tertentu maka sama saja dengan mengahabisi nyawa semua umat manusia. Perbuatan ini tergolong dalam perbuatan dosa besar.
Ajaran yang sebenarnya dalam Islam adalah memelihara kerukunan hidup antar sesama manusia tanpa memandang latar belakang agama, sosial, suku, bangsa dan sebagainya. Bahkan jika seorang manusia berbuat baik dan memelihara kehidupan seseorang, maka itu sama dengan dia telah memilihara seluruh umat manusia. Memelihara dalam artian yang utuh, yaitu dari segala aspek kehidupan.
Kelompok-kelompok yang selalu berbuat kerusakan itu, telah disinyalir dalam ayat ini sebagai manusia-manusia yang melampaui batas. Mereka melampaui batas norma kehidupan manusia untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Ancaman Allah bagi mereka adalah neraka jahannam, sebagaimana firmanNya dalam al-Quran.
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya (Q.S. An-Nisa: 93)
Islam tidak sedikitpun mendukung aksi-aksi kelompok ekstrimis yang selama ini menghebohkan tatanan kehidupan manusia. Tidak ada balasan bagi mereka selain kekal di dalam neraka jahannam.
Semoga kita semua terpelihara dalam penjagaan Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Wallahu a'lam.
Selama ini media selalu menyudutkan Islam dengan pemberitaan yang tidak "objektif." Banyaknya kelompok-kelompok politik di luar sana yang melakukan kekerasan atas nama Islam, kemudian media dengan menggunakan nilai kuasanya memainkan peran dalam menghancurkan wajah Islam. Seakan ajaran Islamlah dalang dari semua kehebohan yang terjadi akhir-akhir ini.
Masyarakat yang masih awam dalam membaca peta politik global, mudah percaya dengan semua pemberitaan itu. Media-media sosial begitu rame dengan perdebatan yang tidak ada ujungnya, akhirnya antara sesama saudara yang berlainan agama saling menghujat, saling menyalahkan, dan lebih parah lagi saling menghina. Buli membuli bukan lagi bacaan yang baru, tetapi sesuatu yang menjadi konsumsi publik sehari-hari. Sesama anak bangsa bahkan sudah keluar dari batas kewajaran dalam menggunkan media sosial.
Mungkin ini yang disebut dengan masyarakat milenial, dimana setiap orang bebas berekspresi sesuai dengan batas kemampuannya masing-masing.
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin tidak sedikitpun mengajarkan umatnya untuk menyakiti orang lain - seperti yang dituduhkan selama ini - baik itu secara fisik maupun psikis, bahkan orang yang sudah berbuat salah sekalipun jika dia sudah dimaafkan oleh orang yang menjadi korban, maka dia tidak akan mendapat hukuman apapun. Contohnya seperti seseorang mengambil nyawa orang lain, dan orang itu akan dihukum sesuai dengan kesalahannya, tetapi keluarga korban memafkan, maka orang itu akan mendapatkan kebebasan.
Islam juga melarang umatnya untuk menghabisi nyawa orang lain dengan sengaja, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran sebagai berikut.
مِنۡ أَجۡلِ ذَٰلِكَ كَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعٗا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعٗاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ
Artinya: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Q.S. Al-Maidah: 32)
Ayat Al-Quran di atas dengan jelas menyatakan bahwa Allah melarang kepada umat nabi Musa as. untuk membunuh sesama manusia, dan syariat ini berlaku sampai kepada umat Nabi Muhammad saw., yaitu umat Islam. Bahkan menghabisi nyawa orang lain tanpa alasan atau dasar tertentu maka sama saja dengan mengahabisi nyawa semua umat manusia. Perbuatan ini tergolong dalam perbuatan dosa besar.
Ajaran yang sebenarnya dalam Islam adalah memelihara kerukunan hidup antar sesama manusia tanpa memandang latar belakang agama, sosial, suku, bangsa dan sebagainya. Bahkan jika seorang manusia berbuat baik dan memelihara kehidupan seseorang, maka itu sama dengan dia telah memilihara seluruh umat manusia. Memelihara dalam artian yang utuh, yaitu dari segala aspek kehidupan.
Kelompok-kelompok yang selalu berbuat kerusakan itu, telah disinyalir dalam ayat ini sebagai manusia-manusia yang melampaui batas. Mereka melampaui batas norma kehidupan manusia untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Ancaman Allah bagi mereka adalah neraka jahannam, sebagaimana firmanNya dalam al-Quran.
وَمَن يَقۡتُلۡ مُؤۡمِنٗا مُّتَعَمِّدٗا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدٗا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمٗا
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya (Q.S. An-Nisa: 93)
Islam tidak sedikitpun mendukung aksi-aksi kelompok ekstrimis yang selama ini menghebohkan tatanan kehidupan manusia. Tidak ada balasan bagi mereka selain kekal di dalam neraka jahannam.
Semoga kita semua terpelihara dalam penjagaan Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Wallahu a'lam.