Bekerja dengan sistem shift memang solusi yang baik untuk mereka yang bekerja part time. Namun tentunya sistem ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada umumnya kerja shift dibuat agar karyawan yang memiliki pekerjaan atau aktivitas lain masih bisa menjalaninya seperti biasa.
Namun akhir akhir ini berbagai studi menunjukkan ada ancaman gangguan kesehatan bagi mereka yang mendapat giliran bekerja shift malam dan tebiasa bekerja hingga larut malam. Secara medis, mereka yang mendapat giliran bekerja shift malam akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.
Karena pada hakikatnya bekerja pada saat malam hari akan sama dianggap dengan begadang karena menganggu waktu tidur. Berikut adalah bahaya kerja shift malam terus menerus yang busa mengancam.
Sebanyak 10 persen dari orang yang menjalankan kerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, karena mengalami konflik dengan jam biologis. Pekerja shift dapat didefinisikan dalam kelompok yang kekurangan waktu tidur. Pekerja shift umumnya akan lebih sulit tidur pada siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam alamiah tubuh.
Hilangnya waktu tidur saat bekerja shift malam harus diganti dengan waktu tidur pada siang hari, walaupun mungkin dengan begitu akan mengurangi waktumu untuk berkumpul bersama keluarga. Buat ruang tidur yang tenang dan gelap dan menghindari olahraga, kafein, alk0h0l.
Karena bagaimanapun para pekerja shift malam yang berharap kehidupan berjalan normal bagi mereka tetap tidak akan bisa, harus ada yang dikorbankan.
Saat kamu bekerja dalam shift, selera untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi cenderung akan meroket. Kondisi ini sesuai dengan banyak penelitian yang menghubungkan kurangnya waktu tidur dengan kenaikan berat badan secara drastis. Obesitas dapat memicu masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko untuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Untuk mengatasi masalah ini kamu bisa membawa makanan sendiri dari rumah dan menghindari jajanan tidak sehat. Hindari menggabungkan kafein dengan karbohidrat (seperti muffin dan kopi) dapat berdampak buruk karena dapat merangsang lonjakan insulin dan menyebabkan penambahan berat badan.
Selain kerusakan dari dalam bekerja shif malam juga bisa memicu risiko kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan ini hampir 50 persen lebih tinggi ketimbang pekerja normal.
Mereka yang bekerja malam hari memiliki resiko keguguran 85 persen lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di waktu normal. Bahkan, sebuah riset tahun 2010 di Italia memperlihatkan hubungan antara bekerja shift dan risiko kelahiran dini dan berat bayi lahir rendah.
Menurut data yang dikumpulkan dari US Nurses Health Study, di mana melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun, menunjukkan, perempuan sebagai pekerja shift malam selama beberapa tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker. Mulai dari kanker payudara, usus besar, dan endometrium. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah melatonin dalam tubuh.
Untuk mencegah hal ini kamu bisa bicara dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini cenderung aman, tetapi cukup kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya.
Berikut itu adalah bahaya kerja shift malam terus menerus yang mengancam pada pekerja. Jika tidak memiliki pilihan lain selain bekerja shift malam carilah solusi untuk mencegah bahaya diatas, seperti mencukupkan tidur pada siang hari demi kesehatan tubuhmu.
Namun akhir akhir ini berbagai studi menunjukkan ada ancaman gangguan kesehatan bagi mereka yang mendapat giliran bekerja shift malam dan tebiasa bekerja hingga larut malam. Secara medis, mereka yang mendapat giliran bekerja shift malam akan mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.
Karena pada hakikatnya bekerja pada saat malam hari akan sama dianggap dengan begadang karena menganggu waktu tidur. Berikut adalah bahaya kerja shift malam terus menerus yang busa mengancam.
1. Waktu tidur tidak teratur
Sebanyak 10 persen dari orang yang menjalankan kerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, karena mengalami konflik dengan jam biologis. Pekerja shift dapat didefinisikan dalam kelompok yang kekurangan waktu tidur. Pekerja shift umumnya akan lebih sulit tidur pada siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam alamiah tubuh.
Hilangnya waktu tidur saat bekerja shift malam harus diganti dengan waktu tidur pada siang hari, walaupun mungkin dengan begitu akan mengurangi waktumu untuk berkumpul bersama keluarga. Buat ruang tidur yang tenang dan gelap dan menghindari olahraga, kafein, alk0h0l.
Karena bagaimanapun para pekerja shift malam yang berharap kehidupan berjalan normal bagi mereka tetap tidak akan bisa, harus ada yang dikorbankan.
2. Menambah berat badan
Saat kamu bekerja dalam shift, selera untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi cenderung akan meroket. Kondisi ini sesuai dengan banyak penelitian yang menghubungkan kurangnya waktu tidur dengan kenaikan berat badan secara drastis. Obesitas dapat memicu masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko untuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Untuk mengatasi masalah ini kamu bisa membawa makanan sendiri dari rumah dan menghindari jajanan tidak sehat. Hindari menggabungkan kafein dengan karbohidrat (seperti muffin dan kopi) dapat berdampak buruk karena dapat merangsang lonjakan insulin dan menyebabkan penambahan berat badan.
3. Kecelakaan kerja
Selain kerusakan dari dalam bekerja shif malam juga bisa memicu risiko kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan ini hampir 50 persen lebih tinggi ketimbang pekerja normal.
4. Berisiko mengalami masalah kehamilan
Mereka yang bekerja malam hari memiliki resiko keguguran 85 persen lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di waktu normal. Bahkan, sebuah riset tahun 2010 di Italia memperlihatkan hubungan antara bekerja shift dan risiko kelahiran dini dan berat bayi lahir rendah.
5. Risiko terkena kanker lebih tinggi
Menurut data yang dikumpulkan dari US Nurses Health Study, di mana melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun, menunjukkan, perempuan sebagai pekerja shift malam selama beberapa tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker. Mulai dari kanker payudara, usus besar, dan endometrium. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah melatonin dalam tubuh.
Untuk mencegah hal ini kamu bisa bicara dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini cenderung aman, tetapi cukup kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya.
Berikut itu adalah bahaya kerja shift malam terus menerus yang mengancam pada pekerja. Jika tidak memiliki pilihan lain selain bekerja shift malam carilah solusi untuk mencegah bahaya diatas, seperti mencukupkan tidur pada siang hari demi kesehatan tubuhmu.