Ketika melihat fenomena alam dan ayat-ayat Al-Quran, maka kita akan banyak menemukan bukti kebenaran akan adanya Allah. Banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan) yang mengisyaratkan adanya Allah, sebagai Tuhan yang maha kuasa dan maha tunggal.
Pernahkah kamu membaca Surah ar-Rahman (surah ke-55) beserta artinya?
Artinya: Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak. (Q.S. ar-Rahman: 37)
Dalam waktu lama manusia tidak memahami apa yang dimaksud dengan langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak. Sepintas hal ini tampak sebagai keindahan bahasa semata. Tetapi, Al-Qur’an bukanlah hanya deretan kata-kata indah tanpa makna. Apa yang terkandung di dalamnya adalah firman Allah SWT.
Setelah ratusan tahun wahyu Al-Qur’an turun dan tak ada yang mengerti makna ayat ini, maka ketika teleskop hubble, sebagai teleskop tercanggih ditemukan, dan para ilmuwan mengamati langit dengan teleskop itu, terungkaplah kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah. Para ilmuwan menangkap dengan teleskop tersebut apa yang disebut sebagai ledakan mawar. Sebuah tampilan visual di langit, yang apabila ditangkap mata pada saat sekarang, hal itu berarti telah terjadi ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat kamu pahami apabila kamu mempelajari lebih jauh ilmu fisika.
Tertangkapnya objek ini telah membuktikan bahwa ayat di atas adalah benar berasal dari Allah, firman Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw. dalam bentuk kitab suci Al-Qur’an. Sebab, tidak mungkin seorang manusia mengarang satu ayat berisi peristiwa yang pada saat Al-Qur’an diturunkan, sekitar tahun 610 M, tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan pada saat itu.
Bukalah kembali buku-buku sejarah ilmu pengetahuan. Kamu akan mengerti bahwa pada tahun ketika wahyu Al-Qur’an turun, peradaban dunia masih berada dalam perkembangan yang sangat awal. Dan baru pada saat sekaranglah, ketika teleskop hubble ditemukan, ayat tersebut terungkap kebenarannya. Maka tak mungkin seorang manusia yang menulis ayat tersebut. Pastilah ayat tersebut berasal dari Allah.
Itulah salah satu tanda akan kebenaran adanya Allah dengan kekuasaan yang tak terbatas.
Setelah memahami sifat-sifat Allah SWT. dan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam sekitar, apakah imanmu telah bertambah? Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah ia yang membenarkan keberadaan Allah, meyakini bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi, Maha Mengetahui perkara yang nyata dan gaib, Rabb atas segala sesuatu, tidak ada yang pantas disembah selain Allah, yang memiliki sifat sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT, kamu dapat menempuh langkah-langkah:
1. mempelajari dan merenungkan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an;
2. memerhatikan tanda-tanda kebesaran Allah melalui fenomena alam semesta;
3. mempelajari ilmu pengetahuan.
Seorang muslim yang beriman kepada Allah memiliki sifat-sifat dan perilaku tertentu. Beberapa sifat dan perilaku orang yang beriman kepada Allah antara lain:
1. selalu merasakan kehadiran Allah;
2. selalu berserah diri kepada Allah;
3. melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangannya.
Perilaku tersebut tumbuh seiring dengan meningkatnya iman. Ketika imanmu telah bertambah maka kamu tak perlu diperintahkan untuk berbuat demikian, kamu akan melakukannya dengan senang hati.
Pernahkah kamu membaca Surah ar-Rahman (surah ke-55) beserta artinya?
فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتۡ وَرۡدَةٗ كَٱلدِّهَانِ
Artinya: Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak. (Q.S. ar-Rahman: 37)
Dalam waktu lama manusia tidak memahami apa yang dimaksud dengan langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak. Sepintas hal ini tampak sebagai keindahan bahasa semata. Tetapi, Al-Qur’an bukanlah hanya deretan kata-kata indah tanpa makna. Apa yang terkandung di dalamnya adalah firman Allah SWT.
Setelah ratusan tahun wahyu Al-Qur’an turun dan tak ada yang mengerti makna ayat ini, maka ketika teleskop hubble, sebagai teleskop tercanggih ditemukan, dan para ilmuwan mengamati langit dengan teleskop itu, terungkaplah kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah. Para ilmuwan menangkap dengan teleskop tersebut apa yang disebut sebagai ledakan mawar. Sebuah tampilan visual di langit, yang apabila ditangkap mata pada saat sekarang, hal itu berarti telah terjadi ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat kamu pahami apabila kamu mempelajari lebih jauh ilmu fisika.
gambar ledakan mawar via commons.wikimedia.org |
Tertangkapnya objek ini telah membuktikan bahwa ayat di atas adalah benar berasal dari Allah, firman Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw. dalam bentuk kitab suci Al-Qur’an. Sebab, tidak mungkin seorang manusia mengarang satu ayat berisi peristiwa yang pada saat Al-Qur’an diturunkan, sekitar tahun 610 M, tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan pada saat itu.
Bukalah kembali buku-buku sejarah ilmu pengetahuan. Kamu akan mengerti bahwa pada tahun ketika wahyu Al-Qur’an turun, peradaban dunia masih berada dalam perkembangan yang sangat awal. Dan baru pada saat sekaranglah, ketika teleskop hubble ditemukan, ayat tersebut terungkap kebenarannya. Maka tak mungkin seorang manusia yang menulis ayat tersebut. Pastilah ayat tersebut berasal dari Allah.
Itulah salah satu tanda akan kebenaran adanya Allah dengan kekuasaan yang tak terbatas.
Setelah memahami sifat-sifat Allah SWT. dan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam sekitar, apakah imanmu telah bertambah? Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah ia yang membenarkan keberadaan Allah, meyakini bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi, Maha Mengetahui perkara yang nyata dan gaib, Rabb atas segala sesuatu, tidak ada yang pantas disembah selain Allah, yang memiliki sifat sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT, kamu dapat menempuh langkah-langkah:
1. mempelajari dan merenungkan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an;
2. memerhatikan tanda-tanda kebesaran Allah melalui fenomena alam semesta;
3. mempelajari ilmu pengetahuan.
Seorang muslim yang beriman kepada Allah memiliki sifat-sifat dan perilaku tertentu. Beberapa sifat dan perilaku orang yang beriman kepada Allah antara lain:
1. selalu merasakan kehadiran Allah;
2. selalu berserah diri kepada Allah;
3. melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangannya.
Perilaku tersebut tumbuh seiring dengan meningkatnya iman. Ketika imanmu telah bertambah maka kamu tak perlu diperintahkan untuk berbuat demikian, kamu akan melakukannya dengan senang hati.