Ramadhan Dapat Melatih Kesabaran Diri dalam Menghadapi Beragam Cobaan

Ramadhan Dapat Melatih Kesabaran Diri dalam Beragam Menghadapi Cobaan
Kesabaran merupakan salah satu ahklak mulia, upaya menghindari sikap dan perilaku tercela. Menahan diri dari perkara yang tidak disukai oleh hawa, karena tidak sesuai yang diharapkan. Termasuk dalam menaati perintah Allah dalam melakukan ketaatan.

Memiliki kesabaran selalu memberi dampak positif bagi yang mau mengerjakan. Lalu apakah menjalani aturan yang telah ditetapkan ini Allah tanpa ujian? Kemudian apa hubungannya dengan bulan Ramadhan?

Puasa adalah madrasah agung bangungan mulia, yang bisa dimanfaatkan oleh semua orang iman mempertebal keimanan. Mendidik jiwa-jiwa, meluruskan niat. Semata ingin mengharap surga Allah di sisa-sisa umurnya. Sabda Rasulullloh, ‘’puasa itu separuhnya puasa.’’ (HR Ibnu Majjah)

1. Saat Rejeki Tidak Bagus


Kesabaran ini terkait dengan bisnis dan pekerjaan seseorang. Salah memprediksi usaha, yang seharusnya bulan puasa dapat meraih untung. Tapi teryata mengalami kerugian. Pasti semua itu memicu rasa kecewa dan amarah di hati. Dan puasa selau melatih mereka, untuk senantiasa bisa bersikap sabar dalam menerima ujian Allah tersebut.

2. Ketika Anak Jatuh Sakit


Mendapati anak yang tiba-tiba jatuh sakit, sementara usaha juga sedang jatuh. Belum lagi kebutuhan hidup lain, selama Ramadhan yang seperti berlipat-ganda melebihi pada hari biasa. Tentu sangat membutuhan kesabaran tinggi menghadapinya.

3. Sebagai Ibu Rumah Tangga Saat Mengurus Keluarga


Profesi sebagai ibu rumahtangga itu pekerjaan bagus dan mulia dari seorang wanita. Sebab bukan perkara mudah, saat menjalani tugas dan kewajibannya. Terlihat disepelekan biasanya dianggap rendah. Namun mereka dengan sabar menerimanya. Seperti pada saat bulan Ramadhan. Mengurus keperluan keluarga pasti terasa beda. Lihatlah saat fajar tiba. Sebelum itu harus bangun lebih dahulu dari yang lain, menyiapkan makanan sahur. Padahal ia sendiri juga butuh istirahat sama seperti yang lain. Atau ketika memasak buat berbuka atau keperluan keluarga yang lain. Apalagi jika selain menjalani profesi ibu rumahtangga, ia juga masih berkerja entah itu di luar rumah atau dirumah, guna membantu kebutuhan ekonomi. Saat kondisi fisk sudah mulai lemas tak bertenaga. Tetap iklas menjalani dan tiada pernah mengeluh.

4. Mendapat Fitnah


Difitnah itu sangat tidak menyenangkan, terkadang sering membuat seseorang merasa malu. Sebab dengan begitu cepat menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya. Apakah memang terbukti benar atau tidak. Namun faktanya cukup membuat orang marah, sedih dan kecewa. Tapi momen Ramdhan menyadarkan hati dan pikiran, untuk lebih menahan diri bersabar. Ketika peristiwa buruk itu menimpa dirinya.

5. Putus Cinta


Lebaran biasanya adalah momen paling indah dan tepat, dipilih oleh banyak orang untuk melangsungkan pernikahan. Sesuatu yang barangkali saja sudah direncanakan bertahun lamanya, pada akhirnya tinggal menunggu waku. Akan tetapi manusia hanya bisa merencanakan. Keputusan tetaplah di tangan Allah. Apa jadinya bila tinggal menunggu hari “H” yang tinggal beberapa hari, tiba-tiba oleh suatu atau tanpa sebab mengalami kegagalan? Pasti hal ini sangat memukul perasaan bagi yang mengalami. Dan kebetulan terjadi pada bulan Ramadhan. Kuncinya adalah kesabaran menerima, meskipun pada awalnya sangat sedih dan terluka.

Poin-poin di atas tersebut hanya beberapa contoh kasus, bagaimana orang iman dituntut untuk lebih punya kesabaran tinggi. Dalam menerima dan menghadapi semua ujian Allah untuknya. Momen Ramadhan mengajarkan mereka untuk lebih bisa menerima salah satu rahmat Alloh itu. Walaupun sangat tidak enak rasanya.

Jufri Derwotubun

Saya hanyalah seorang pengembara yang suka berpetualangan, menulis, dan membaca alam semesta.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama