Ingin memiliki rejeki baik dan lancar terus setiap hari? Siapa yang tak menginginkan itu? Sebab sudah menjadi ciri khas manusia, jika kemewahan dunia itu kesenengan mereka.
Itu wajar dan normal! Yang menjadi masalah adalah faktanya tidak semua umat mempunyai nasib mujur. Berapa atau sebagian ada yang merasa telah berkerja keras dan diikuti dengan berdoa kepada Allah, namun hasil yang didapatkan tetap tidak sesuai dengan apa yang ia harap dan impikan.
Ini bisa saja menimpa siapa saja, barangkali juga Anda dan saya. Sebagai seorang hamba pasti menjdai pertanyaan dan akan lahir rasa penasaran, mengapa ini bisa terjadi. Akan tetapi alangkah baiknya lakukan instropeksi terlebih dahulu, apakah hal-hal di bawah ini masih dikerjakan ataukah tidak. Jika masih maka harus dihindari dan dihilangkan agar doa dikabulkan dan rejeki menjadi lancar.
Anda melakukan kesalahan berat kepada Allah swt dan belum bertaubat, serta belum membayar kafaroh pada dosa besar. Jika memang merasa pernah mengerjakan hal tersebut, maka segeralah diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut, hingga kemudian menghambat dikabulkannya doa dan rezeki menjadi tidak lancar.
Tanpa kita sadari profesi atau pekerjaan kita tidak selamanya baik di mata Allah. Mungkin saja Anda ada perasaan bersalah pada diri Anda sendiri, misalnya memakan uang riba, atau jika Anda berkerja sebagai pedagang sering berkata bohong tentang produk Anda ke pembeli. Meskipun ujungnya barang tersebut laku juga, akan tetapi Anda sudah berbohong pada orang lain. Nah, keadaan-keadaan sepele itu yang tanpa kita sadari dapat menghalangi datangnya rejeki.
Berpakaian najis biasanya terjadi pada seseorang yang hendak pergi shalat, dan masih memakai baju yang mengandung unsur itu. Misalnya baru saja mencuci baju, pakaian yang dipakai tidak diganti, dan langsung shalat. Apakah ini menghargai Allah? Ingatlah saat kita shalat kemudian dilanjutkan dengan berdoa, itu artinya kita tengah menghadap Allah, apalagi jika diiringi dengan permintaan doa. Ini sama saja tidak menghormati keberadaan-Nya, menghadap dengan baju ala kadarnya. Jika Anda bertamu ke rumah orang dengan pakaian sembarangan apakah diterima? Begitu juga dengan permintaan doa Anda kepada Allah, apakah dikabulkan bila meremehkan kehadiran-Nya?
Orangtua itu merupakan perwujudan Tuhan di muka bumi, yang wajib kita hormati dan disayangi, sebab mereka yang melahirkan kita ke dunia. Oleh sebab itu berbuat baik kepada mereka sudah menjadi kewajiban sebagai seorang anak, agar doa-doa yang dipanjatkan senantiasa dikabulkan Allah. Jika berdosa segeralah minta maaf dan jangan mengulang kesalahan lagi.
Memperbanyak amal sedekah bisa memperlancar rejeki, karenanya jangan pelit! Misalnya : sodaqoh untuk pembangunan masjid, membersihkan harta yang dimiliki sesuai ketentuan jumlah kekayaan yang dimiliki dan sebagainya. Ibarat memacing ikan, semakin besar umpan yang diberikan, maka semakin besar pula kesempatan mendapatkan ikan lebih besar.
Pada dasarnya kebaikan selalu mendatangkan kebaikan bagi yang mengerjakan. Mungkin yang membalas bukan orang yang dibantu, tetapi orang lain. Meski terlambat, kabaikan akan datang di saat yang tepat, bukankah dalam hidup manusia mahkluk sosial? Menyisihkan sejumlah harta yang dimiliki untuk membantu sesama, tidak akan pernah mengurangi rejeki. Justru semakin bertambah, sebab doa baik akan selalu mengalir dari orang yang ditolong.
Itu wajar dan normal! Yang menjadi masalah adalah faktanya tidak semua umat mempunyai nasib mujur. Berapa atau sebagian ada yang merasa telah berkerja keras dan diikuti dengan berdoa kepada Allah, namun hasil yang didapatkan tetap tidak sesuai dengan apa yang ia harap dan impikan.
Ini bisa saja menimpa siapa saja, barangkali juga Anda dan saya. Sebagai seorang hamba pasti menjdai pertanyaan dan akan lahir rasa penasaran, mengapa ini bisa terjadi. Akan tetapi alangkah baiknya lakukan instropeksi terlebih dahulu, apakah hal-hal di bawah ini masih dikerjakan ataukah tidak. Jika masih maka harus dihindari dan dihilangkan agar doa dikabulkan dan rejeki menjadi lancar.
1. Masih Membawa Beban Dosa
Anda melakukan kesalahan berat kepada Allah swt dan belum bertaubat, serta belum membayar kafaroh pada dosa besar. Jika memang merasa pernah mengerjakan hal tersebut, maka segeralah diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut, hingga kemudian menghambat dikabulkannya doa dan rezeki menjadi tidak lancar.
2. Masih Memakan Barang Haram
Tanpa kita sadari profesi atau pekerjaan kita tidak selamanya baik di mata Allah. Mungkin saja Anda ada perasaan bersalah pada diri Anda sendiri, misalnya memakan uang riba, atau jika Anda berkerja sebagai pedagang sering berkata bohong tentang produk Anda ke pembeli. Meskipun ujungnya barang tersebut laku juga, akan tetapi Anda sudah berbohong pada orang lain. Nah, keadaan-keadaan sepele itu yang tanpa kita sadari dapat menghalangi datangnya rejeki.
3. Berpakaian Najis
Berpakaian najis biasanya terjadi pada seseorang yang hendak pergi shalat, dan masih memakai baju yang mengandung unsur itu. Misalnya baru saja mencuci baju, pakaian yang dipakai tidak diganti, dan langsung shalat. Apakah ini menghargai Allah? Ingatlah saat kita shalat kemudian dilanjutkan dengan berdoa, itu artinya kita tengah menghadap Allah, apalagi jika diiringi dengan permintaan doa. Ini sama saja tidak menghormati keberadaan-Nya, menghadap dengan baju ala kadarnya. Jika Anda bertamu ke rumah orang dengan pakaian sembarangan apakah diterima? Begitu juga dengan permintaan doa Anda kepada Allah, apakah dikabulkan bila meremehkan kehadiran-Nya?
4. Berdosa Kepada Kedua Orang Tua
Orangtua itu merupakan perwujudan Tuhan di muka bumi, yang wajib kita hormati dan disayangi, sebab mereka yang melahirkan kita ke dunia. Oleh sebab itu berbuat baik kepada mereka sudah menjadi kewajiban sebagai seorang anak, agar doa-doa yang dipanjatkan senantiasa dikabulkan Allah. Jika berdosa segeralah minta maaf dan jangan mengulang kesalahan lagi.
5. Susah Bersedekah
Memperbanyak amal sedekah bisa memperlancar rejeki, karenanya jangan pelit! Misalnya : sodaqoh untuk pembangunan masjid, membersihkan harta yang dimiliki sesuai ketentuan jumlah kekayaan yang dimiliki dan sebagainya. Ibarat memacing ikan, semakin besar umpan yang diberikan, maka semakin besar pula kesempatan mendapatkan ikan lebih besar.
6. Enggan Berbuat Baik Dan Menolong Orang Lain
Pada dasarnya kebaikan selalu mendatangkan kebaikan bagi yang mengerjakan. Mungkin yang membalas bukan orang yang dibantu, tetapi orang lain. Meski terlambat, kabaikan akan datang di saat yang tepat, bukankah dalam hidup manusia mahkluk sosial? Menyisihkan sejumlah harta yang dimiliki untuk membantu sesama, tidak akan pernah mengurangi rejeki. Justru semakin bertambah, sebab doa baik akan selalu mengalir dari orang yang ditolong.