Alasan mengapa kita perlu berkerja selain ibadah karena bekerja itu juga merupakan ibadah yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain, selain itu bekerja merupakan perintah Allah dalam Al-Quran surat Al-Qosos ayat 77 sebagai berikut.
Terjemahannya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Ayat ini menerangkan bahwa mencari pahala untuk akhirat penting, akan tetapi mencari ma’isah atau nafkah di dunia juga sama pentingnya. Maka berkerja demi mempertahankan kelangsungan hidup, untuk membantu kelancaran dalam beribadah pada Allah itu perlu.
Mengingat betapa sangat pentingnya hal tersebut, jangan sampai menjadi orang pemalas. Mengamuflasekan doa untuk meminta belas kasih pada Allah, yang bila melihat orang lain sukses kemudian hati menjadi iri, sementara dirinya sendiri malas berkerja, kemudian berpura-pura sebagai orang lemah yang perlu dikasihani oleh orang lain. Olehnya itu alasan mengapa kita perlu berkerja selain ibadah adalah sebagai berikut:
Ini adalah bukti nyata betapa berkerja itu disunnahkan Nabi. Beliau menjadi contoh bila semasa hidupnya pernah berkerja sebagai penggembala kambing, berdagang bersama istrinya Siti Khadijah. Jadi nabi saja mau berkerja keras untuk hidupnya, kenapa sebagai umatnya malas berkerja?
Terkadang rumah atau tempat tinggal kita jauh dari masjid, untuk dapat pergi mengaji misalnya tidak mungkin bukan harus jalan kaki? Pasti membutuhkan alat yang dapat membantu hingga sampai ke sana, entah itu yang berupa angkutan atau kendaraan pribadi. Semua itu tentu butuh dana guna membayar ongkos perjalanan, membeli motor atau mobil. Pertanyaannya adalah darimana uang didapatkan, jika tidak berkerja? Selain itu manusia membutuhkan energi untuk beribadah, dari mana mendapatkan uang untuk membeli makanan untuk dimakan kalua bukan dari bekerja?
Selain mengaji, amalan lain juga memerlukan dana, seperti ketika akan membeli baju yang bersih untuk shalat, mukena, sarung dan peci, sandal dan juga Al Qur’an, termasuk juga infak dan sodaqoh, menyantuni anak yatim dan panti jompo, menolong tetangga yang meminjam uang untuk mengatasi kesulitan hidupnya. Bukankah itu semua juga membutuhkan badged? Bila tidak berkerja darimana bisa mencukupi kebutuhan tersebut?
Jika Anda berstatus sebagai kepala keluarga, berjuang memenuhi kebutuhan istri dan anak juga merupakan kewajiban, menjadi ladang pahala pula kepada Allah. Beramal baik dan beribadah selain pergi ke masjid atau tempat ibadah lainnya (mushalla/langgar dan lain-lain), memenuhi kebutuhan keluarga di rumah juga merupakan ibadah.
Perjuangan orang tua dalam membesarkan anak-anak, yang dilahirkan ke muka bumi ini sungguh berat sekali. Sebagai seorang anak sudah selayaknya membalas budi dan menyenangkan hati keduanya. Selagi masih punya kesempatan beliau semua masih ada di dunia. Dengan berprestasi di bidang pekerjaan tertentu orangtua bangga karenanya, sebagai anak juga mendapatkan pahala, sebab telah berhasil menyenangkan hatinya.
Dan tahukah Anda bahwa apapun profesi yang kita jalani, sesungguhnya sangat membantu dan memberikan sejuta manfaat bagi banyak orang. Misalnya sebut saja Anda yang berprofesi sebagai guru, di mana itu memberi manfaat bagi generasi penerus bangsa ini untuk maju, dokter yang mampu menolong orang sakit, polisi yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keamanan negeri ini, pedagang yang menyediakan kebutuhan manusia, petani yang menanam padi untuk menjadi beras dan dikonsumsi banyak orang, dan sebagainya. Bukankah itu semua memberi kebaikan pada sesama?
#ayokerja jangan jadi pengemis yang pemalas.
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Terjemahannya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Mengingat betapa sangat pentingnya hal tersebut, jangan sampai menjadi orang pemalas. Mengamuflasekan doa untuk meminta belas kasih pada Allah, yang bila melihat orang lain sukses kemudian hati menjadi iri, sementara dirinya sendiri malas berkerja, kemudian berpura-pura sebagai orang lemah yang perlu dikasihani oleh orang lain. Olehnya itu alasan mengapa kita perlu berkerja selain ibadah adalah sebagai berikut:
1. Disunnahkan Dan Telah Dicontohkan Oleh Nabi Muhammad saw.
Ini adalah bukti nyata betapa berkerja itu disunnahkan Nabi. Beliau menjadi contoh bila semasa hidupnya pernah berkerja sebagai penggembala kambing, berdagang bersama istrinya Siti Khadijah. Jadi nabi saja mau berkerja keras untuk hidupnya, kenapa sebagai umatnya malas berkerja?
2. Membantu Memperlancar Ibadah
Terkadang rumah atau tempat tinggal kita jauh dari masjid, untuk dapat pergi mengaji misalnya tidak mungkin bukan harus jalan kaki? Pasti membutuhkan alat yang dapat membantu hingga sampai ke sana, entah itu yang berupa angkutan atau kendaraan pribadi. Semua itu tentu butuh dana guna membayar ongkos perjalanan, membeli motor atau mobil. Pertanyaannya adalah darimana uang didapatkan, jika tidak berkerja? Selain itu manusia membutuhkan energi untuk beribadah, dari mana mendapatkan uang untuk membeli makanan untuk dimakan kalua bukan dari bekerja?
3. Melancarkan Pengamalan
Selain mengaji, amalan lain juga memerlukan dana, seperti ketika akan membeli baju yang bersih untuk shalat, mukena, sarung dan peci, sandal dan juga Al Qur’an, termasuk juga infak dan sodaqoh, menyantuni anak yatim dan panti jompo, menolong tetangga yang meminjam uang untuk mengatasi kesulitan hidupnya. Bukankah itu semua juga membutuhkan badged? Bila tidak berkerja darimana bisa mencukupi kebutuhan tersebut?
4. Untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga
Jika Anda berstatus sebagai kepala keluarga, berjuang memenuhi kebutuhan istri dan anak juga merupakan kewajiban, menjadi ladang pahala pula kepada Allah. Beramal baik dan beribadah selain pergi ke masjid atau tempat ibadah lainnya (mushalla/langgar dan lain-lain), memenuhi kebutuhan keluarga di rumah juga merupakan ibadah.
5. Untuk Membalas Budi dan Menyenangkan Hati Orang Tua
Perjuangan orang tua dalam membesarkan anak-anak, yang dilahirkan ke muka bumi ini sungguh berat sekali. Sebagai seorang anak sudah selayaknya membalas budi dan menyenangkan hati keduanya. Selagi masih punya kesempatan beliau semua masih ada di dunia. Dengan berprestasi di bidang pekerjaan tertentu orangtua bangga karenanya, sebagai anak juga mendapatkan pahala, sebab telah berhasil menyenangkan hatinya.
6. Profesi Kita Sangat Berguna Bagi Banyak Orang
Dan tahukah Anda bahwa apapun profesi yang kita jalani, sesungguhnya sangat membantu dan memberikan sejuta manfaat bagi banyak orang. Misalnya sebut saja Anda yang berprofesi sebagai guru, di mana itu memberi manfaat bagi generasi penerus bangsa ini untuk maju, dokter yang mampu menolong orang sakit, polisi yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk keamanan negeri ini, pedagang yang menyediakan kebutuhan manusia, petani yang menanam padi untuk menjadi beras dan dikonsumsi banyak orang, dan sebagainya. Bukankah itu semua memberi kebaikan pada sesama?
#ayokerja jangan jadi pengemis yang pemalas.