Jika Anda kebetulan berkerja untuk orang lain dalam sebuah perusahaan atau di kantor, menghormati atasan itu sudah menjadi kewajiban. Allah swt bersabda,"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul dan para pemimpin di kalangan kamu." (Q.S. An-Nisa: 59). Dalam ayat ini tertulis bahwa menaati Allah, rasul dan para pemimpin dari kita adalah wajib, dan tidak boleh dilanggar.
Dalam artikel ini akan membahas seberapa penting kita harus dapat mengormati atasan dalam hubungan pekerjaan. Atasan atau bos Anda menjadi orang kali pertama yang wajib dihormati. Terlepas dari status Anda yang sebagai bawahan atau karyawan biasa, menghormati atasan itu menyangkut soal etika.
Seorang karyawan yang baik harus tahu benar mampu memahami kedudukannya. Yang dimaksud di sini misalnya jika Anda senang mengerjakan amalan ibadah sunnah misalnya puasa, kemudian Anda menuntut atasan untuk memberi kemudahan - tidak diminta menyelesaikan pekerjaan yang berat dan melelahkan. Tentu hal tersebut tidak mungkin terjadi, kerja ya tetap berkerja! Jangan menjadikan mengerjakan amalan tersebut untuk menuntut diistimewakan dari yang lain. Soal ibadah itu urusan Anda, pekerjaan adalah kewajiban yang harus diselesaikan. Maka dari itu pintar-pintarlah menyiasatinya, agar bos merasa perlu memerhatikan Anda tanpa diminta.
Jika Anda orang beriman, mengerjakan perintah untuk menyelesaikan pekerjaan haruslah bertanggung-jawab. Jangan asal-asalan, merasa tidak diawasi lantas seenak hati bebas melakukan sesuatu, misalnya kerja sambil bermain ponsel, chat dengan teman sana-sini, kesempatan mumpung bos tak mengawasi. Akibatnya ketika tiba menyerahkan tugas yang diberikan menjadi kacau semua, karena Anda berkerja dengan santai. Anda digaji untuk berkerja bukan bermain, jadi jangan merendahkan diri dengan memakan gaji buta.
Selalu bersikap hormat merupakan wujud dari apresiasi karyawan kepada atasannya, sebab bos yang baik yakni yang senantiasa memeperjuangkan nasib seluruh pegawainya. Oleh sebab itu jangan berburuk sangka dan merasa dimanfaatkan bos, jika Anda dituntut untuk memberikan yang terbaik pada perusahaan. Karena kualitas yang baik akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan, yang itu berarti Anda bisa tetap berkerja.
Berpikir positif di sini terkait dengan tingkah laku dan sikap Anda. Mengeluh merasa mendapat gaji yang tak sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Dan tahukah Anda seorang bos itu lebih pintar dari karyawannya, beliau tahu benar saat memberikan gaji telah disesuaikan dengan tingkat kemampuannya dalam berkerja. Jadi berhentilah mengeluh, lakukan tugas dengan iklas serta bertanggung-jawab. Jika hasil bagus Anda rajin, lama-lama gaji Anda juga akan dinaikkan.
Biasanya demo terjadi sebab dipicu adanya ketidak-puasan karyawan atas perusahaan. Misalnya tentang beratnya tuntutan dan beban kerja yang dijalankan tidak sebanding dengan gaji yang diberikan. Jika kebetulan Anda mengalami ketidak-nyamanan ini, jangan mencoba membuat ulah dengan memprovokasi teman untuk demo. Lebih baik Anda bicarakan dengan baik pada atasan Anda, usahakan bos memahami keluhan Anda dan juga teman-teman Anda, kemukan rasa keberatan dengan baik, serta tetap menjaga rasa hormat, cobalah mencari solusi yang bisa diterima oleh boss, sehingga keluhan masalah di perusahaan dapat teratasi. Sebab jika bos Anda adalah orang beriman, pasti tidak akan memanfaatkan kesulitan hidup orang lain demi kepuasan pribadinya sendiri. Jadi yakinlah, berpikirlah positif.
Dalam artikel ini akan membahas seberapa penting kita harus dapat mengormati atasan dalam hubungan pekerjaan. Atasan atau bos Anda menjadi orang kali pertama yang wajib dihormati. Terlepas dari status Anda yang sebagai bawahan atau karyawan biasa, menghormati atasan itu menyangkut soal etika.
1. Tidak Terlalu Banyak Menuntut
Seorang karyawan yang baik harus tahu benar mampu memahami kedudukannya. Yang dimaksud di sini misalnya jika Anda senang mengerjakan amalan ibadah sunnah misalnya puasa, kemudian Anda menuntut atasan untuk memberi kemudahan - tidak diminta menyelesaikan pekerjaan yang berat dan melelahkan. Tentu hal tersebut tidak mungkin terjadi, kerja ya tetap berkerja! Jangan menjadikan mengerjakan amalan tersebut untuk menuntut diistimewakan dari yang lain. Soal ibadah itu urusan Anda, pekerjaan adalah kewajiban yang harus diselesaikan. Maka dari itu pintar-pintarlah menyiasatinya, agar bos merasa perlu memerhatikan Anda tanpa diminta.
2. Bertanggung-jawab
Jika Anda orang beriman, mengerjakan perintah untuk menyelesaikan pekerjaan haruslah bertanggung-jawab. Jangan asal-asalan, merasa tidak diawasi lantas seenak hati bebas melakukan sesuatu, misalnya kerja sambil bermain ponsel, chat dengan teman sana-sini, kesempatan mumpung bos tak mengawasi. Akibatnya ketika tiba menyerahkan tugas yang diberikan menjadi kacau semua, karena Anda berkerja dengan santai. Anda digaji untuk berkerja bukan bermain, jadi jangan merendahkan diri dengan memakan gaji buta.
3. Selalu Bersikap Hormat
Selalu bersikap hormat merupakan wujud dari apresiasi karyawan kepada atasannya, sebab bos yang baik yakni yang senantiasa memeperjuangkan nasib seluruh pegawainya. Oleh sebab itu jangan berburuk sangka dan merasa dimanfaatkan bos, jika Anda dituntut untuk memberikan yang terbaik pada perusahaan. Karena kualitas yang baik akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan, yang itu berarti Anda bisa tetap berkerja.
4. Berpikir Positif
Berpikir positif di sini terkait dengan tingkah laku dan sikap Anda. Mengeluh merasa mendapat gaji yang tak sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Dan tahukah Anda seorang bos itu lebih pintar dari karyawannya, beliau tahu benar saat memberikan gaji telah disesuaikan dengan tingkat kemampuannya dalam berkerja. Jadi berhentilah mengeluh, lakukan tugas dengan iklas serta bertanggung-jawab. Jika hasil bagus Anda rajin, lama-lama gaji Anda juga akan dinaikkan.
5. Tidak Memicu Keributan
Biasanya demo terjadi sebab dipicu adanya ketidak-puasan karyawan atas perusahaan. Misalnya tentang beratnya tuntutan dan beban kerja yang dijalankan tidak sebanding dengan gaji yang diberikan. Jika kebetulan Anda mengalami ketidak-nyamanan ini, jangan mencoba membuat ulah dengan memprovokasi teman untuk demo. Lebih baik Anda bicarakan dengan baik pada atasan Anda, usahakan bos memahami keluhan Anda dan juga teman-teman Anda, kemukan rasa keberatan dengan baik, serta tetap menjaga rasa hormat, cobalah mencari solusi yang bisa diterima oleh boss, sehingga keluhan masalah di perusahaan dapat teratasi. Sebab jika bos Anda adalah orang beriman, pasti tidak akan memanfaatkan kesulitan hidup orang lain demi kepuasan pribadinya sendiri. Jadi yakinlah, berpikirlah positif.