Kiswah atau penutup Ka’bah bukan sekedar memiliki fungsi menjadi ‘selimut’, tapi juga mempunyai unsur estetika yang tinggi sekali serta diakui. Sangat banyak kisah yang mengatakan warna dari kiswah.
Sekurang-kurangnya ada tujuh kisah yang mengatakan macam warna kiswah, yakni salah satunya yait coklat, merah, putih, kuning, hijau, hitam, serta warna keemasan.
Masing-masing warna ini sempat jadi warna penting kiswah dalam catatan riwayat. Namun warna yang sangat mendominasi ialah warna hitam, sampai saat ini.
Kombinasi warnanya dapat berubah-ubah, kadang penuh satu warna, atau dua warna yakni warna dasar serta warna sekunder untuk pemanis. Seperti yang terlihat saat ini, warna keemasan menjadi warna untuk teks ayat Alquran, sedang warna dasarnya ialah warna hitam.
Warna merah serta putih sempat juga di gabung menjadi warna kiswah saat memakai kain dari Yaman.
Brokat serta sutra adalah bahan yang seringkali dipakai untuk kiswah. Umumnya kiswah tersebu terbagi dalam beberapa kain yang disusun serta dibagian teratas ialah kiswah yang bertuliskan ayat-ayat Alquran.
Perubahan kiswah memang sebelumnya tidak ada ketetapannya, akan tetapi terakhir kiswah ditukar tiap-tiap tahun sekali. Umumnya kiswah ditukar pada 10 Muharram, awal Rajab, 27 Ramadhan, hari tarwiyah, atau saat 10 Dzulhijjah.
Pada saat Rasulullah SAW serta umat Islam menaklukkan kota Makkah, Rasulullah memilih tidak merubah kiswah yang ditempatkan oleh Suku Quraish serta masih mempertahankannya.
Kiswah itu ditukar saat terbakar karena seseorang wanita yang membakar dupa di seputar Ka’bah.
Sekurang-kurangnya ada tujuh kisah yang mengatakan macam warna kiswah, yakni salah satunya yait coklat, merah, putih, kuning, hijau, hitam, serta warna keemasan.
Masing-masing warna ini sempat jadi warna penting kiswah dalam catatan riwayat. Namun warna yang sangat mendominasi ialah warna hitam, sampai saat ini.
Kombinasi warnanya dapat berubah-ubah, kadang penuh satu warna, atau dua warna yakni warna dasar serta warna sekunder untuk pemanis. Seperti yang terlihat saat ini, warna keemasan menjadi warna untuk teks ayat Alquran, sedang warna dasarnya ialah warna hitam.
Warna merah serta putih sempat juga di gabung menjadi warna kiswah saat memakai kain dari Yaman.
Brokat serta sutra adalah bahan yang seringkali dipakai untuk kiswah. Umumnya kiswah tersebu terbagi dalam beberapa kain yang disusun serta dibagian teratas ialah kiswah yang bertuliskan ayat-ayat Alquran.
Perubahan kiswah memang sebelumnya tidak ada ketetapannya, akan tetapi terakhir kiswah ditukar tiap-tiap tahun sekali. Umumnya kiswah ditukar pada 10 Muharram, awal Rajab, 27 Ramadhan, hari tarwiyah, atau saat 10 Dzulhijjah.
Pada saat Rasulullah SAW serta umat Islam menaklukkan kota Makkah, Rasulullah memilih tidak merubah kiswah yang ditempatkan oleh Suku Quraish serta masih mempertahankannya.
Kiswah itu ditukar saat terbakar karena seseorang wanita yang membakar dupa di seputar Ka’bah.