Allah subhanahu wata'ala memiliki 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil serta satu sifat jaiz (wewenang). Sifat-sifat wajib ini maksudnya adalah yang berhubungan dengan Allah sedangkan sifat mustahil adalah yang tidak berhubungan dengan Allah. Dua puluh sifat wajib dan dua puluh sifat mustahil beserta dengan penjelasan dalam ayat-ayat al-Quran tersebut sebagai berikut.
1. Allah itu Wujud (ada), mustahil 'Adam (tiada)
Allah merupakan Tuhan bagi alam semesta, yang mengandung arti bahwa Allah itu ada sebelum adanya segala sesuatu. Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surat as-Sajadah/32 ayat 4 sebagai berikut:
Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
2. Allah itu Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului)
Tidak ada sesuatu apapun di semesta ini yang mendahului adanya Allah. Dia merupakan yang awal dan yang akhir. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-Hadid/57 ayat 3 sebagai berikut:
Artinya: Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
3. Allah itu Baqa (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir)
Sifat Allah yang kekal abadi selamanya dan tidak akan berakhir ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat ar-Rahman/55 ayat 27 sebagai berikut:
Artinya: Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4. Allah itu Mukhalafatuhu lil hawaditsi (berbeda dengan segala makhluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai)
Sifat Allah yang ke-empat ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat asy-Syura/42 ayat 11 sebagai berikut:
Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.
5. Allah itu Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighairihi (membutuhkan yang lain)
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, berbeda dengan Allah yang maha kuasa yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan yang lain dariNya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-Ankabut/29 ayat 6 sebagai berikut:
Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
6. Allah itu Wahdaniyat (Maha Esa/Tunggal), mustahil Ta'adud (terbilang)
Tuhan itu esa atau tunggal yang artinya bahwa tidak ada dua Tuhan atau lebih, sebagaimana dijelaska dalam al-Quran surat al-Ikhlas/112 ayat ke 1-4 sebagai berikut:
Artinya: 1) Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
7. Allah itu Qudrat (kuasa), mustahil A'jazun (lemah)
Sifat Allah yang ke tujuh yaitu memiliki kuasa atas segala sesuatu di semesta ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Baqarah/2 ayat 20 sebagai berikut:
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
8. Allah itu Iradat (berkehendak), mustahil Karahah (terpaksa)
Sifat Allah yang ke delapan ini memiliki makna bahwa Allah tidak dapat dipaksa oleh selainnya, Allah memiliki kehendak untuk melakukan keinginanNya tanpa ada paksanaan atau intervensi dari luar. Sifat Allah ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Hud/11 ayat 107 sebagai berikut:
Artinya: mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
9. Allah itu Ilmu (maha mengetahui), mustahil Jahlun (bodoh)
Banyak orang mengira bahwa apa yang dilakukan oleh mereka tidak diketahui oleh Allah, padahal segala di alam semseta diketahui oleh Allah. Sifat yang ke sembilan ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat an-Nisa/4 ayat 176 sebagai berikut:
Artinya: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
10. Allah itu Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati)
Sifat Allah yang ke sepuluh ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Thaha/20 ayat 111 sebagai berikut:
Artinya: Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.
11. Allah itu Sama' (maha mendengar), mustahil Shamamun (tuli)
Setiap doa yang kita panjatkan akan didengar dan diketahui oleh Allah, karena sifat Allah yang ke sebelas ini maha mendengar, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Baqarah/2 ayat 256 sebagai berikut:
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
12. Allah itu Bashar (maha melihat), mustahil 'Ama (buta)
Allah dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu sehingga hal sekecil apapun yang diciptakannya dapat dilihat walaupun tersembunyi, sehingga segala sesuatu yang dilakukan oleh manusi atau makhlukNya yang lain dapat diketahui oleh Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Hujrat/49 ayat 18 sebagai berikut:
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
13. Allah itu Kalam (berfirman), mustahil Bakamun (bisu)
Sifat ke tiga belas ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat an-Nisa/4 ayat 164 sebagai berikut:
Artinya: Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
Salah satu keistimewaan Nabi Musa as, adalah Allah langsung berfirman kepadanya sehingga Nabi yang berasal dari bangsa Israil ini disebut sebagai Kalimullah.
14. Allah itu Qadiran (Dzat yang maha berkuasa), mustahil Kaunuhu 'Ajiyan (Dzat yang lemah)
Allah itu berkuasa atas makhluknya dan dapat melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Sifat Allah yang ke empat belas ini dijelaskan dalam al-Quran surat an-Najm/53 ayat 42 sebagai berikut:
Artinya: dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),
15. Allah itu Muridan (Dzat yang maha berkehendak), mustahil Kaunuhu kariban (Dzat yang terpaksa)
Sifat ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Ya Sin/36 ayat 82 sebagai berikut:
Artinya: Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
16. Allah itu Aliman (Dzat yang maha mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh)
Salah satu ayat al-Quran yang menjelaskan tentang sifat Allah yang maha mengetahui terdapat dalam surat at-Taubat/9 ayat 78 sebagai berikut:
Artinya: Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.
17. Allah itu Hayyan (Dzat yang hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati)
Penjelasan al-Quran tentang sifat Allah yang merupakan Dzat yang hidup dan tidak akan pernah mati ini salah satunya terdapat dalam surat al-Furqan/25 ayat 58 sebagai berikut:
Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
18. Allah itu Sami'an (Dzat yang maha mendengar), mustahil Kaunuhu ashamma (Dzat yang tuli)
Firman Allah dalam al-Quran terkait dengan sifatNya yang ke delapan belas ini salah satunya terdapat dalam surat an-Nisa/4 ayat 134 sebagai berikut:
Artinya: Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
19. Allah itu Bashiran (Dzat yang maha melihat), mustahil Kaunuhu 'ama (Dzat yang buta)
Salah satu ayat al-Quran yang menjelaskan tentang sifat Allah yang ke sembilan belas terdapat dalam surat Ali Imran/3 ayat 15 sebagai berikut:
Artinya: Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
20. Allah itu Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang bisu)
Sifat Allah yang terakhir ini penjelasannya dapat dilihat dalam al-Quran surat at-Taubah/9 ayat 6 sebagai berikut:
Artinya: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Sifat jaiz (wewenang) bagi Allah adalah tarku likulli mumkinin au fi'luhu yang artinya Allah berwenang untuk menciptakan sesusuatu atau tidak. Sifat Allah ini dikelompokkan menjadi empat yaitu:
Allah adalah Tuhan bagi seluruh umat manusia tanpa ada pengeculian. Allah maha kuasa atas segala sesutu sehingga sebagai makhluk sudah seharusnya tunduk atas segala ketentuan yang telah diberikan olehNya. Melalui ke dua puluh sifat Allah yang dijelaskan di atas dapat menambah wawasan kita tentang ketauhidan, dan dapat menambah iman kita kepada Allah.
Demikian artikel tentang 20 Sifat Allah dan Artinya Serta Penjelasannya dalam Al-Quran semoga dapat bermanfaat.
1. Allah itu Wujud (ada), mustahil 'Adam (tiada)
Allah merupakan Tuhan bagi alam semesta, yang mengandung arti bahwa Allah itu ada sebelum adanya segala sesuatu. Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surat as-Sajadah/32 ayat 4 sebagai berikut:
ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَلِيّٖ وَلَا شَفِيعٍۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
2. Allah itu Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului)
Tidak ada sesuatu apapun di semesta ini yang mendahului adanya Allah. Dia merupakan yang awal dan yang akhir. Hal ini dijelaskan dalam al-Quran surat al-Hadid/57 ayat 3 sebagai berikut:
هُوَ ٱلۡأَوَّلُ وَٱلۡأٓخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلۡبَاطِنُۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Artinya: Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
3. Allah itu Baqa (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir)
Sifat Allah yang kekal abadi selamanya dan tidak akan berakhir ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat ar-Rahman/55 ayat 27 sebagai berikut:
وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ
Artinya: Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4. Allah itu Mukhalafatuhu lil hawaditsi (berbeda dengan segala makhluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai)
Sifat Allah yang ke-empat ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat asy-Syura/42 ayat 11 sebagai berikut:
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ أَزۡوَٰجٗا يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.
5. Allah itu Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighairihi (membutuhkan yang lain)
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain, berbeda dengan Allah yang maha kuasa yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan yang lain dariNya. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-Ankabut/29 ayat 6 sebagai berikut:
وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفۡسِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
6. Allah itu Wahdaniyat (Maha Esa/Tunggal), mustahil Ta'adud (terbilang)
Tuhan itu esa atau tunggal yang artinya bahwa tidak ada dua Tuhan atau lebih, sebagaimana dijelaska dalam al-Quran surat al-Ikhlas/112 ayat ke 1-4 sebagai berikut:
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢ لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣ وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤
Artinya: 1) Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
7. Allah itu Qudrat (kuasa), mustahil A'jazun (lemah)
Sifat Allah yang ke tujuh yaitu memiliki kuasa atas segala sesuatu di semesta ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Baqarah/2 ayat 20 sebagai berikut:
يَكَادُ ٱلۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ أَبۡصَٰرَهُمۡۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوۡاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظۡلَمَ عَلَيۡهِمۡ قَامُواْۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ وَأَبۡصَٰرِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Artinya: Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
8. Allah itu Iradat (berkehendak), mustahil Karahah (terpaksa)
Sifat Allah yang ke delapan ini memiliki makna bahwa Allah tidak dapat dipaksa oleh selainnya, Allah memiliki kehendak untuk melakukan keinginanNya tanpa ada paksanaan atau intervensi dari luar. Sifat Allah ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Hud/11 ayat 107 sebagai berikut:
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٞ لِّمَا يُرِيدُ
Artinya: mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
9. Allah itu Ilmu (maha mengetahui), mustahil Jahlun (bodoh)
Banyak orang mengira bahwa apa yang dilakukan oleh mereka tidak diketahui oleh Allah, padahal segala di alam semseta diketahui oleh Allah. Sifat yang ke sembilan ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat an-Nisa/4 ayat 176 sebagai berikut:
يَسۡتَفۡتُونَكَ قُلِ ٱللَّهُ يُفۡتِيكُمۡ فِي ٱلۡكَلَٰلَةِۚ إِنِ ٱمۡرُؤٌاْ هَلَكَ لَيۡسَ لَهُۥ وَلَدٞ وَلَهُۥٓ أُخۡتٞ فَلَهَا نِصۡفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ إِن لَّمۡ يَكُن لَّهَا وَلَدٞۚ فَإِن كَانَتَا ٱثۡنَتَيۡنِ فَلَهُمَا ٱلثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَۚ وَإِن كَانُوٓاْ إِخۡوَةٗ رِّجَالٗا وَنِسَآءٗ فَلِلذَّكَرِ مِثۡلُ حَظِّ ٱلۡأُنثَيَيۡنِۗ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ أَن تَضِلُّواْۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمُۢ
Artinya: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
10. Allah itu Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati)
Sifat Allah yang ke sepuluh ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Thaha/20 ayat 111 sebagai berikut:
۞وَعَنَتِ ٱلۡوُجُوهُ لِلۡحَيِّ ٱلۡقَيُّومِۖ وَقَدۡ خَابَ مَنۡ حَمَلَ ظُلۡمٗا
Artinya: Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.
11. Allah itu Sama' (maha mendengar), mustahil Shamamun (tuli)
Setiap doa yang kita panjatkan akan didengar dan diketahui oleh Allah, karena sifat Allah yang ke sebelas ini maha mendengar, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Baqarah/2 ayat 256 sebagai berikut:
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
12. Allah itu Bashar (maha melihat), mustahil 'Ama (buta)
Allah dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu sehingga hal sekecil apapun yang diciptakannya dapat dilihat walaupun tersembunyi, sehingga segala sesuatu yang dilakukan oleh manusi atau makhlukNya yang lain dapat diketahui oleh Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat al-Hujrat/49 ayat 18 sebagai berikut:
إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
13. Allah itu Kalam (berfirman), mustahil Bakamun (bisu)
Sifat ke tiga belas ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat an-Nisa/4 ayat 164 sebagai berikut:
وَرُسُلٗا قَدۡ قَصَصۡنَٰهُمۡ عَلَيۡكَ مِن قَبۡلُ وَرُسُلٗا لَّمۡ نَقۡصُصۡهُمۡ عَلَيۡكَۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِيمٗا
Artinya: Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
Salah satu keistimewaan Nabi Musa as, adalah Allah langsung berfirman kepadanya sehingga Nabi yang berasal dari bangsa Israil ini disebut sebagai Kalimullah.
14. Allah itu Qadiran (Dzat yang maha berkuasa), mustahil Kaunuhu 'Ajiyan (Dzat yang lemah)
Allah itu berkuasa atas makhluknya dan dapat melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Sifat Allah yang ke empat belas ini dijelaskan dalam al-Quran surat an-Najm/53 ayat 42 sebagai berikut:
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلۡمُنتَهَىٰ
Artinya: dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),
15. Allah itu Muridan (Dzat yang maha berkehendak), mustahil Kaunuhu kariban (Dzat yang terpaksa)
Sifat ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Ya Sin/36 ayat 82 sebagai berikut:
إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Artinya: Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
16. Allah itu Aliman (Dzat yang maha mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh)
Salah satu ayat al-Quran yang menjelaskan tentang sifat Allah yang maha mengetahui terdapat dalam surat at-Taubat/9 ayat 78 sebagai berikut:
أَلَمۡ يَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَىٰهُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Artinya: Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.
17. Allah itu Hayyan (Dzat yang hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati)
Penjelasan al-Quran tentang sifat Allah yang merupakan Dzat yang hidup dan tidak akan pernah mati ini salah satunya terdapat dalam surat al-Furqan/25 ayat 58 sebagai berikut:
وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا
Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
18. Allah itu Sami'an (Dzat yang maha mendengar), mustahil Kaunuhu ashamma (Dzat yang tuli)
Firman Allah dalam al-Quran terkait dengan sifatNya yang ke delapan belas ini salah satunya terdapat dalam surat an-Nisa/4 ayat 134 sebagai berikut:
مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا فَعِندَ ٱللَّهِ ثَوَابُ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا
Artinya: Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
19. Allah itu Bashiran (Dzat yang maha melihat), mustahil Kaunuhu 'ama (Dzat yang buta)
Salah satu ayat al-Quran yang menjelaskan tentang sifat Allah yang ke sembilan belas terdapat dalam surat Ali Imran/3 ayat 15 sebagai berikut:
۞قُلۡ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيۡرٖ مِّن ذَٰلِكُمۡۖ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَأَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ
Artinya: Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
20. Allah itu Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang bisu)
Sifat Allah yang terakhir ini penjelasannya dapat dilihat dalam al-Quran surat at-Taubah/9 ayat 6 sebagai berikut:
وَإِنۡ أَحَدٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ يَسۡمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبۡلِغۡهُ مَأۡمَنَهُۥۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٞ لَّا يَعۡلَمُونَ
Artinya: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Sifat jaiz (wewenang) bagi Allah adalah tarku likulli mumkinin au fi'luhu yang artinya Allah berwenang untuk menciptakan sesusuatu atau tidak. Sifat Allah ini dikelompokkan menjadi empat yaitu:
- Sifat nafsiah (kedirian), yakni sifat pertama
- Sifat salbiyah yaitu sifat-sifat yang membedakan Allah dengan Dzat-dzat lain, seperti terdapat pada nomor 2, 3, 4, dan 6.
- Sifat ma'ani, yaitu sifat-sifat abstrak seperti yang terdapat pada sifat nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13.
- Sifat ma'nawiyah, yaitu sifat-sifat selanjutnya atau sifat-sifat yang tergantung pada ma'ani.
Allah adalah Tuhan bagi seluruh umat manusia tanpa ada pengeculian. Allah maha kuasa atas segala sesutu sehingga sebagai makhluk sudah seharusnya tunduk atas segala ketentuan yang telah diberikan olehNya. Melalui ke dua puluh sifat Allah yang dijelaskan di atas dapat menambah wawasan kita tentang ketauhidan, dan dapat menambah iman kita kepada Allah.
Demikian artikel tentang 20 Sifat Allah dan Artinya Serta Penjelasannya dalam Al-Quran semoga dapat bermanfaat.