Orang yang diuji dengan rasa sakit secara fisik mungkin merasa cemas dan khawatir, lalu bertanya-tanya dalam hati mereka. Apakah penyakitnya dapat disembuhkan? Jika bisa, apakah dia akan pulih setelah menemukan obatnya?
Dalam buku, Ath-Thibbun Nabawi (Obat-obatan Nabi Muhammad SAW) yang ditulis oleh Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah, menemukan sejumlah riwayat yang menjelaskan bahwa, setiap penyakit yang dikirim Allah kepada manusia pasti diberikan pula penawarnya (obatnya).
Sebagaimana diceritakan dalam Musnad Imam Ahmad, dari Ziyad bin Ilaqah, dari Usamah bin Syuraik, ia bercerita tentang sejumlah laki-laki Badui yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang kemampuan untuk mencari pengobatan.
Mereka bertanya, wahai Rasulullah, bisakah kami mencari pengobatan? Beliau menjawab, Ya, hamba-hamba Allah, dirawat! Karena, setiap kali Allah menciptakan penyakit, niscaya Allah juga menciptakan obat, kecuali satu penyakit.
Mereka bertanya lagi, apa penyakit itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab penyakit lanjut usia.
Dalam lafaz lain, dinyatakan, "setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan tabib. Namun, ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya". (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Dari riwayat ini, Rasulullah memberikan informasi yang sangat berharga bagi kita, bahwa setiap penyakit yang diderita manusia memiliki obatnya. Ini tentu menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang mendapatkan musibah sakit, baik itu sakit yang ringan atau berat agar tetap optimis, sabar, berdoa, dan terus berusaha untuk pulih dari penyakitnya.
Karena tidak sedikit orang menjadi pesimis atau putus asa karena rasa sakit yang dideritanya yang tak kunjung pulih. Lebih buruk lagi, jika berada pada tingkat prasangka buruk terhadap Allah, yang ditandai dengan sikap marah, keengganan untuk berdoa, meninggalkan ibadah dan sebagainya.
Dan yang paling parah adalah keputusasaan untuk pergi ke dukun untuk mencari pengobatan atau praktik lain yang mengakibatkan dosa syirik. Karena iman dan tauhidnya telah rusak, itu dapat mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri, karena rasa sakit yang dideritanya. Semoga kita dijauhkan dari keputusasaan dan perbuatan buruk seperti ini.
Perawatan medis dengan cara syar'i adalah masalah yang diperintahkan dalam Islam. Setiap orang beriman harus yakin dan optimis, setiap penyakit memiliki penyembuhan. Yakinlah, esensi yang menyembuhkan semua penyakit ini adalah karena izin Allah.
Dalam buku, Ath-Thibbun Nabawi (Obat-obatan Nabi Muhammad SAW) yang ditulis oleh Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah, menemukan sejumlah riwayat yang menjelaskan bahwa, setiap penyakit yang dikirim Allah kepada manusia pasti diberikan pula penawarnya (obatnya).
Sebagaimana diceritakan dalam Musnad Imam Ahmad, dari Ziyad bin Ilaqah, dari Usamah bin Syuraik, ia bercerita tentang sejumlah laki-laki Badui yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang kemampuan untuk mencari pengobatan.
Mereka bertanya, wahai Rasulullah, bisakah kami mencari pengobatan? Beliau menjawab, Ya, hamba-hamba Allah, dirawat! Karena, setiap kali Allah menciptakan penyakit, niscaya Allah juga menciptakan obat, kecuali satu penyakit.
Mereka bertanya lagi, apa penyakit itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab penyakit lanjut usia.
Dalam lafaz lain, dinyatakan, "setiap kali Allah menurunkan penyakit, pasti Allah menurunkan tabib. Namun, ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya". (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Dari riwayat ini, Rasulullah memberikan informasi yang sangat berharga bagi kita, bahwa setiap penyakit yang diderita manusia memiliki obatnya. Ini tentu menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang mendapatkan musibah sakit, baik itu sakit yang ringan atau berat agar tetap optimis, sabar, berdoa, dan terus berusaha untuk pulih dari penyakitnya.
Karena tidak sedikit orang menjadi pesimis atau putus asa karena rasa sakit yang dideritanya yang tak kunjung pulih. Lebih buruk lagi, jika berada pada tingkat prasangka buruk terhadap Allah, yang ditandai dengan sikap marah, keengganan untuk berdoa, meninggalkan ibadah dan sebagainya.
Dan yang paling parah adalah keputusasaan untuk pergi ke dukun untuk mencari pengobatan atau praktik lain yang mengakibatkan dosa syirik. Karena iman dan tauhidnya telah rusak, itu dapat mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri, karena rasa sakit yang dideritanya. Semoga kita dijauhkan dari keputusasaan dan perbuatan buruk seperti ini.
Perawatan medis dengan cara syar'i adalah masalah yang diperintahkan dalam Islam. Setiap orang beriman harus yakin dan optimis, setiap penyakit memiliki penyembuhan. Yakinlah, esensi yang menyembuhkan semua penyakit ini adalah karena izin Allah.