Pada dasarnya, bushcraft sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia jauh sebelum manusia mengenal alat-alat modern. Karena jika kita lihat dari defenisi bushcraft sendiri maka, hal ini merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan sehari-hari oleh manusia untuk bertahan hidup tanpa menggunakan alat-alat modern. Misalnya saja kebiasaan orang yang tinggal di beberapa kampung atau pedesaan yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, dan membuat perabotan rumah dengan memanfaatkan apa yang sudah disediakan alam, seperti mangkok dari batok kelapa, kuksa, sendok kayu, tempat tinggal, bivak/shelter dan sebagainya.
Ada beberapa pandangan yang menyebutkan bahwa bushcraft adalah kegiatan yang primitif, karena dalam kegiatan bushcraft tidak menggunakan alat-alat atau teknologi modern. Namun jika kita lihat saat ini, manusia sudah tidak bisa terlepas lagi dengan alat-alat modern, misalnya saja seorang pemula yang baru belajar bushcraft seperti saya ini, ketika berkiatan di hutan, saya masih menggunakan beberapa alat modern dengan alat tradisional untuk membuat suatu kerajinan.
Sekilas jika kita lihat antara bushcraft dan survival hampir nampak sama, namun pada dasarnya kedua hal ini berbeda. Survival lebih kepada suatu kondisi terdesak yang mengharus seseorang atau sekelompok orang untuk bertahan hidup, misalnya saja bertahan hidup ketika tersesat di hutan, ketika berada di kapal karam yang karaam, pesawat jatuh, dalam kondisi pandemi, dan sebagainya. Sedangkan bushcraft hanya dilakukan di luar ruangan (semak) dengan persiapan yang sudah ada dan bukan dalam kondisi terdesak serta mengarah kepada natural crafting yaitu kreativitas di alam atau membuat sesuatu dengan bahan yang sudah disediakan alam.
Lalu apa saja yang dilakukan saat melakukan kegiatan bushcraft? Kalau pertanyaannya ini maka jawabannya adalah "tergantung pada kebutuhan seseorang yang melakukan bushcraft itu." Seperti pada umumnya seseorang bushman atau bushwoman pada saat bushcraft di hutan atau lingkungan outdoor lainya, biasanya membawa perlengkapan seadanya, seperti pisau, parang, kapak, gergaji, peralatan memasak dan sebagainya. Pada saat berada di lokasi, terlebih dahulu membangun shelter/bivak (penampungan sementara) baik itu yang dibuat menggunakan peralatan modern seperti flysheet maupun menggunakan bahan yang ada di alam (kayu, daun, dan lain-lain).
Setelah penampungan selesai maka, akan dibuat perapian (ini bisa dibuat paling awal tergantung kondisi alam), kemudian memasak makanan, dan setelah itu biasanya bushman atau bushwoman membuat kerajinan tertentu untuk mendukung aktivitas di alam. Nah, ini hanya gambaran kecil tentang aktivitas saat bushcraft. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa dilakukan di alam bebas, namun secara umum biasanya ini. Salah satu contoh kegitan bushcraft dapat dilihat dalam video berikut ini.
Demikianlah postingan kali ini tentang mengenal keterampilan bushcraft masa kini, semoga bermanfaat.